Artinyaseseorang yang akan diangkat menjadi Nabi haruslah memiliki kemanusiaan yang sempurna dari segi fisik, akal pikiran maupun rohani. Atau dengan kata lain haruslah merupakan pribadi yang mulia dan terpuji. Selalu menjadi anutan dan contoh teladan. Bebas dari segala sifat dan tingkah laku yang tidak baik.
Bisnis Kepobareng – Pola pikir manusia merupakan salah satu alat yang sangat kuat yang mempunyai kemampuan untuk membentuk realitas yang ada di sekitar kita. Mindset atau pola pikir yang kita miliki adalah kumpulan dari keyakinan, sikap, dan pemikiran yang kita pegang tentang diri kita sendiri, orang lain, serta dunia di sekitar kita. The Power of Mindset artinya kekuatan pola pikir. Mindset ini mempengaruhi cara kita melihat dunia dan juga cara kita merespon berbagai situasi yang ada. Kekuatan dari mindset terletak pada kemampuannya untuk membentuk pengalaman dan hasil yang kita dapatkan dalam hidup kita. Baca Juga  Strategi Bisnis Batako Rahasia Strategi untuk Meningkatkan Keuntungan! Dalam sebuah buku yang ditulis oleh seorang psikolog bernama Carol Dweck, ia memperkenalkan dua jenis mindset yang berbeda, yaitu fixed mindset dan growth mindset. Fixed mindset atau pola pikir tetap adalah keyakinan bahwa kemampuan serta keterampilan seseorang sudah ditentukan oleh faktor-faktor seperti bakat atau kecerdasan bawaan, dan bahwa mereka tidak dapat berubah. Sedangkan growth mindset atau pola pikir berkembang adalah keyakinan bahwa kemampuan serta keterampilan seseorang dapat berkembang dan ditingkatkan melalui upaya dan latihan yang tepat. Memiliki mindset yang tepat dapat membawa kita pada kesuksesan dan kebahagiaan yang lebih besar dalam hidup kita. Dengan memperkuat pola pikir positif, kita dapat membentuk keyakinan yang kuat dan mengatasi rintangan dengan lebih mudah. Sebaliknya, jika kita memiliki mindset yang negatif, maka kita akan merasa terhambat dan kehilangan motivasi untuk mencapai tujuan kita. Baca Juga  Pondasi Bisnis Berkah Langkah-Langkah Praktis untuk Sukses Apa Arti dari Mindset dan Contohnya? Contoh dari kekuatan mindset terdapat pada dunia pekerjaan. Orang dengan growth mindset cenderung melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Sementara orang dengan fixed mindset cenderung menganggap kesalahan sebagai tanda kegagalan dan merasa terancam. Orang dengan growth mindset juga cenderung mencari masukan dan saran dari orang lain, serta mereka lebih siap untuk mencoba hal-hal baru dan mengambil risiko yang sehat. Agar kita dapat memperkuat mindset kita, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan. Salah satunya adalah dengan mengubah pikiran negatif menjadi positif. Kemudian belajar dari kesalahan serta mencoba hal-hal baru, serta mengakui serta memanfaatkan kekuatan yang kita miliki. Selain itu, kita juga dapat memperkuat mindset kita dengan membaca buku motivasi, mendengarkan podcast inspiratif, atau bergabung dengan kelompok diskusi dan dukungan. Apa Fungsi Mindset? Mindset bisa menjadi penentu seseorang bisa atau tidak dalam menghadapi situasi apa pun. Pola pikir ini yang nantinya akan memengaruhi cara berpikir dan berperilaku dalam situasi apa pun. Sebagian orang masih terjebak dengan pemikiran bahwa kecerdasan atau bakat adalah sesuatu yang di miliki sejak lahir. Baca Juga  Inilah Perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset Kalian Wajib Tau! Akhir Kata Demikianlah artikel mengenai The Power of Mindset artinya. Dalam rangka mencapai kesuksesan dan kebahagiaan, sangat penting bagi kita untuk memiliki mindset yang tepat. Dengan memperkuat pola pikir positif serta mengatasi rintangan dengan lebih mudah. Maka kita dapat mencapai tujuan hidup kita serta meraih kebahagiaan yang lebih besar.

ďťżTHEPOWER OF MINDSET Senin,08 Maret 2021. BACAAN ALKITAB HARI INI Filipi 4:6-8. BACAAN NDC BIBLE STUDY Nahum 3. AYAT HAFALAN Ingat, hal ini harus menjadi mindset (pola pikir) yang artinya tidak hanya muncul saat keadaan sesuai harapan saja, justru mindset yang positif akan bekerja lebih efektif ketika keadaan tak sesuai harapan, sebab "Jika

Great learning experiences have the power to change how we think about ourselves, our relationships with others, and our role in the world. At Opportunity Education, we strive to create experiences that promote student agency and active, skills-forward learning. Often this requires both students and teachers to shift mindsets, or self-perceptions. One’s mindset about their role in learning can profoundly affect learning, skill development, relationships, achievement in school, and success in other areas of life Dweck, 2008. There are two kinds of mindsets we focus on growth mindset and outward mindset. A person with a growth mindset believes that they are always capable of learning and improving, and that intelligence is not static. Unlike someone with a fixed mindset, they see effort as the key to their success and work hard to improve and learn Dweck, 2008. A person with a growth mindset does not get discouraged when they receive feedback, nor do they take feedback personally. For them, challenges are opportunities. Practicing an outward mindset can be powerful too Arbinger Institute, 2016. Someone with an outward mindset frequently asks about other people in their lives Why is this person responding this way? What do they need to be successful? What can I do to help them be successful? This is in direct opposition to thinking inwardly about one’s own needs and problems. Having an outward mindset is helpful when working with others, empathizing, responding to group needs, and leading effectively. Having an outward mindset is not about being nice or dropping everything to help others; it involves thinking about other people and their needs, even if you are not in a position to help. This perspective will help you improve your own attitude and the ways in which you collaborate to achieve shared goals. These mindsets might remind you of Opportunity Education’s skills and habits, and that is not by coincidence. The Learning Skills and Essential Habits incorporate these mindsets. For example, Learn from Setbacks relates to growth mindset—believing you can improve and taking actions to do so, tackling setbacks or challenges head on, and receiving feedback well. Communicate Openly, Take a Position, and Collaborate require an outward mindset—understanding other people’s perspectives and circumstances, empathizing, and helping others. As role models, you can help young people develop these mindsets. An important first step is talking to students and children about these mindsets, and making them aware of their own thinking. Here are a few strategies for developing an outward mindset Ask others what they need and how you can help them. When frustrated with some else’s actions, ask yourself why they might be acting that way. Be present and listen to others. Focus on what you can give, rather than what you can get, from a person or situation. Here are some ways to model a growth mindset Share your own personal learning goals, as well as what you are working on, in order to improve. Also help others identify challenging, yet realistic, goals and the strategies for reaching those goals. Be transparent about mistakes and setbacks. Identify what actions you took to address the situations. Verbalize positive thinking. Instead of saying, “I’m not good at this,” say something like, “This is really hard for me. I need to keep working on it.” Repeat these thoughts out loud to model positive self-talk. Recognize and celebrate effort and hard work, not just success. Try new things! Show others you are not afraid of challenges and uncertainties, and that you see them as opportunities to learn. Dweck, Carol S. 2008 Mindset The New Psychology of Success New York Ballantine Books. The Arbinger Institute 2016. Outward Mindset Seeing Beyond Ourselves. Oakland Berrett-Koehler Publishers.

1 Mengidentifikasi informasi yang masuk melalui panca indera, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, sentuhan atau perasaan. 2. Membandingkan informasi yang masuk dengan data-base (referensi, pengalaman dan segala informasi) yang sudah ada dalam pikiran bawah sadar, 3.

Mindset adalah pola pikir yang dapat menentukan keberhasilan atau kesuksesan seseorang. Dengan memahami mindset, seseorang dapat mengenali dan memahami diri sendiri. Untuk itu, sangat penting untuk mengetahui bagaimana mindset mempunyai andil besar bagi kehidupan adalah terkait dengan cara pandang seseorang tentang kehidupannya. Mindset bisa menjadi penentu seseorang bisa atau tidak dalam menghadapi situasi apa pun. Pola pikir ini yang nantinya akan memengaruhi cara berpikir dan berperilaku dalam situasi apa orang masih terjebak dengan pemikiran bahwa kecerdasan atau bakat adalah sesuatu yang dimiliki sejak lahir. Padahal, kecerdasan dan bakat bisa dikembangkan seiring berjalannya waktu dan upaya. Hal itu yang kemudian diurai dalam sebuah apa sebenarnya yang dimaksud dengan mindset dan bagaimana cara pembentukannya? Mindset adalah kumpulan pola pikir yang membentuk keyakinan untuk berpikir memahami semua aspek. Mindset memengaruhi pandangan dan cara seseorang dalam mengambil sebuah keputusan. Sederhananya, mindset adalah keyakinan yang mengarahkan cara seorang individu menangani suatu mengenai mindset pertama kali dikemukakan oleh Psikolog Universitas Stanford, Carol Dweck pada 2006. Dweck membandingkan keyakinan yang berbeda tentang dari mana kemampuan orang berasal. Menurutnya, keyakinan memiliki peran penting dalam apa yang diinginkan dan apakah keinginan itu akan dan rekan-rekannya lebih dari 30 tahun lalu menjadi tertarik dengan sikap siswa tentang kegagalan. Mereka memperhatikan bahwa beberapa siswa bangkit kembali, sementara siswa lain tampak hancur bahkan oleh kemunduran melakukan beberapa penelitian, Carol memberikan bukti bahwa kunci cara berpikir, merasa, dan berperilaku bukan tentang kemampuan, tetapi keyakinan orang tentang kemampuan mereka. Kemudian Carol menciptakan istilah mindset tetap dan mindset berkembang untuk menggambarkan keyakinan mendasar yang dimiliki orang tentang pembelajaran dan MindsetSetidaknya ada dua sumber utama pembentukan mindset, yaitu pujian dan pembelaan. Dalam penelitian Dweck, menemukan bahwa anak-anak berperilaku sangat berbeda tergantung pada jenis pujian yang mereka menemukan bahwa pujian pribadi, atau memuji anak atau melabeli mereka sebagai “pintar”, mempromosikan pola pikir tetap. Sementara, pujian akan proses, di sisi lain menemukan upaya yang dilakukan seseorang untuk menyelesaikan tugas. Ini menyiratkan keberhasilan mereka adalah karena upaya yang mereka mindset tetap didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas seseorang sudah ditetapkan. Jika seseorang memiliki sejumlah intelgensi, kepribadian, dan karakter moral tertentu. Adapun ciri-ciri orang dengan mindset tetap adalah seperti berikutMemiliki keyakinan bahwa intelegensi, bakat, dan sifat adalah fungsi hereditas atau adanya terancam dengan kesuksesan mindset berkembang didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas dasar seseorang adalah yang dapat diolah melalui upaya-upaya tertentu. Meskipun manusia mungkin berbeda dalam segala hal, dalam bakat dan kemampuan awal, minat atau temperamen setiap orang bisa berubah melalui pengalaman. Berikut ciri-ciri mindset berkembang, di antaranyaSelalu belajar dari kritikMenerima tantangan dan bersungguh-sungguh positif terhadap pelajaran dan mendapatkan inspirasi dari kesuksesan orang keyakinan intelegensi, bakat, dan sifat bukan merupakan Mindset Pola Pikir dalam Mengatasi Persoalan, Hambatan, dan Tantangan Mencapai Kesuksesan Adanya persoalan atau masalah obstacles dalam mencapai kesuksesan merupakan kepastian. Namun dengan memiliki growth mindset pola pikir pertumbuhan yang benar, insya Allah bisa mengatasi segala macam hambatan dan tantangan yang salah satu pola pikir atau mindset yang terpenting dalam mengatasi persoalan yang muncul dalam perjalanan menuju kesuksesan seseorang adalah pola pikir pertumbuhan growth mindset. Dari banyak kajian mengenai psikologi manusia, ditemukan bahwa manusia memiliki potesi tumbuh dan berkembang, bukan hanya fisiknya, namun juga pemikiran, mental dan demikian, jika seseorang telah mengadopsi suatu pola pikir bahwa masalah akan selalu ada dalam perjalanan menuju kesuksesannya, namun sekaligus juga menjadi peluang bagi dirinya untuk tumbuh dan berkembang, maka dia seakan telah mempersiapkan dirinya untuk mampu mengatasi berbagai persoalan yang akan muncul di jalan menuju sukses pasti mengandung banyak persoalan. Bahkan jalan yang lurus-lurus saja, tampaknya nol hambatan, justru bisa menghantarkan pada bahaya, bahkan kehancuran. Ingatlah bagaimana Nokia yang dikenal sebagai produsen HP nomor satu dunia pada tahun 90-an justru hilang tidak berbekas eksistensinya pada saat HP Android muncul dan mengalahkannya pada tahun Nokia bisa mengalami hal seperti itu? Barangkali bisa kita amati dari salah satu pernyataan Nokia yang terkenal, “Kami tidak melakukan kesalahan apa pun. Tiba-tiba saja kami kalah dan punah.” Hal ini seolah-olah menunjukkan, Nokia mungkin tidak pernah bermasalah sehingga tidak merasa perlu belajar dan mengasah kemampuan dirinya untuk terus tumbuh dan sebuah kutipan quote dari Frank A. Clark yang mengatakan, “If you find a path with no obstacles, it probably doesn’t lead anywhere.” Artinya kurang lebih, “Jika Anda menempuh jalan yang tidak memiliki hambatan apa pun, kemungkinan besar tidak akan menghantarkan Anda ke mana pun.”Ubah Pola Pikir Supaya BerhasilBanyak faktor yang menentukan kesuksesan seseorang. Entah faktor lingkungan, keluarga dan makanan pada otak manusia yang setiap hari pastinya bertambah. Ada beberapa slogan yang berkata; “New Mindset, New Result.” yang berarti pemikiran yang baru akan menjadikan hasil yang baru akan sedikit membahas tentang beberapa pemikiran orang-orang sukses. Apakah pemikiran mereka sama seperti pemikiran orang awam seperti kita? Komplekskah? Atau sebaliknya, lebih simple dari pada pemikiran sebagian besar orang?Pola pikir seorang dengan orang lainnya pasti berbeda, namun ada beberapa aspek yang seragam dalam pikiran orang-orang sukses, antara lain;BertumbuhKetika semua orang takut kehilangan apa yang ia miliki, sebaliknya, orang sukses berpikir berbeda. Mereka justru berpikir mendapatkan sesuatu lebih banyak untuk dirinya sendiri. Ini adalah salah satu alasan mengapa orang kaya akan menjadi semakin kaya adalah karena mereka fokus dengan pertumbuhan mereka Diri SendiriOrang sukses membuat sebuah komitmen yang condong kepada diri sendiri dari pada ke orang lain. Ini adalah salah satu hal yang berkaitan dengan mengikuti segala yang mereka katakan, itu akan membuat mereka dapat diandalkan. Sebagian besar manusia membuat komitmen dengan menipu diri sendiri. Kebalikannya, orang sukses tidak yang JelasBertanyalah pada orang biasa, “Apakah yang di inginkan dalam hidup ini? Mengapa mereka bekerja sangat keras?”. Orang-orang awam tidak akan spontan memberikan alasan. Mereka akan berpikir dahulu baru menjawab, jawabannya pun klasik. Namun berbeda dengan orang sukses, mereka akan memberi jawaban yang jelas dengan spesifik, dan akan menjelaskan tanpa henti tanpa berpikir Jawab yang BesarBerbeda dengan orang biasa yang cenderung membebani orang lain dan menyalahkan diri sendiri karena kesalahannya, orang sukses akan mengambil semua tanggung jawab yang mereka rasa mereka bisa tiap tanggung jawab yang diambil, pastinya ada resiko yang terjadi. Jika sesuatu hal terjadi, kemungkinan besar ini adalah salah dari diri mereka sendiri. Dengan melakukan hal tersebut, mereka sering membebani diri sendiri, namun mereka akan lebih sering belajar untuk mengatasi setiap masalah dalam kehidupan mereka. Dalam pemikirannya; “Aku yang mengendalikan diriku sendiri. & aku akan mewujudkannya jika hal tersebut tidak terjadi dengan sendirinya.”Menjadi Seseorang yang PositifIni adalah salah satu hal yang terpenting dan faktor terbesar dalam pemikiran/ mindset yang harus dimiliki seorang yang sukses. Jika kegagalan terjadi, mereka memiliki kemampuan untuk bangkit lagi, dan memiliki pikiran terbuka dengan hati yang mudah menerima keadaan. Pesimis dan berpikiran negatif tidak akan menjadikan suasana menjadi lebih baik, bahkan menjadi lebih pandangan orang sukses, hidup mereka akan lebih baik jika berpikir positif dan yang kita tanam dalam diri itulah yang akan muncul, seperti halnya negatif dan positif, jika kita menanam hal yang positif maka yang muncul adalah sesuatu hal yang positif Takut untuk MencobaOrang sukses sendiri tidak akan takut untuk mencoba. Banyak sekali perbedaan pandangan orang tua zaman dulu dan sekarang. Contohnya saja dalam hal pendidikan; orang tua zaman dulu berharap anaknya dapat belajar dengan giat dan rajin agar nilai lebih baik, karena nilai adalah salah satu faktor dari kesuksesan. Namun orang zaman sekarang berpikir, jika anak hanya perlu ijazah untuk menjadi sukses karena anak yang pintar akan mengetahui zaman sekarang lebih takur mencoba sesuatu hal yang baru karena mereka tidak berani mengambil resiko yang ada. Namun tidak ada yang namanya kesuksesan tanpa adanya kegagalan. Jika kita gagal 100 kali maka coba lah 101 Cara Berpikir Orang SuksesSalah satu kisah nyata yang akan kita angkat adalah kisah hidup seorang Colonel Sanders, siapa sih yang tidak tahu dia? Beliau merupakan pendiri Kentucky Fried Chicken KFC. Sebelum nama KFC sendiri menjadi tren dan favorit banyak kalangan saat ini, kisah dibaliknya pun sangat menarik untuk belajar dari 1 sosok ini, beliau memulai pekerjaannya di usia 10 tahun menjadi seorang buruh tani. Hal tersebut dilakukan Colonel karena ayahnya mengalami patah tulang hingga merambat pada penyakit lainnya yang menyebabkan akhirnya meninggal sehingga ibunya yang menjadi tulang punggung sulung dari 3 bersaudara ini pun gagal dalam pendidikannya. Ia terpaksa keluar dari sekolah pada kelas 7 Setara dengan SMP kelas 1. Pada usia beranjak 13 tahun, ia memilih untuk pergi untuk bekerja menjadi tukang cat. Ia berpindah pekerjaan lagi menjadi seorang buruh tani kembali pada sebuah perternakan. Hal ini tidak menutup semangatnya. Ia tidak sama sekali terintimidasi dengan masalalunya, tidak menyalahkan salah satu sumber, Colonel Sanders juga pernah ditolak dalam pekerjaannya. Ia sempat mencoba melamar pada sebuah restoran cepat saji juga ditolak. 1009 kali merupakan jumlah penolakan yang diterimanya. Jumlah yang banyak ini pun tetap tidak membuat kolonel menjadi proses pembangunan KFC sendiri, kolonel juga sebanyak 2x harus menutup bisnisnya ini, ada dari kejadian kebakaran lokasi, perang dunia ke 2 pada perintisan salah satu restoran makanan favorit kita KFC. Pastinya setelah 50 tahun berproses dan mencoba beberapa pekerjaan, merasakan penolakan, dan pendidikan yang kegigihan, tidak takut ditolak, tidak terpuruk, berani mengambil tanggung jawab, memiliki tujuan yang jelas telah membawa Colonel Sanders menjadi sukses. Berpikirlah diluar kotak, jangan batasi pikiran dan semangat, sebab pemikiranmu akan membawa masa depanmu!Demikian artikel ini, semoga bermanfaat! KeepSpirit
ThePower of Positive Mindset. Bentangkan dan berikan tindakan positif, maka Anda akan menerima yang positif. Hadirkan dan berikan hal-hal dan tindakan yang negatif, maka Anda akan mendapatkan yang negatif. Oleh Yodhia Anthariksa. Jarum jam berputar, roda kehidupan pun terus berkelana. Di sela-sela perjalanan waktu, kita punya sekeping angan
Founder/CEO of Cairn Consulting Solutions; speaker, advisor and best-selling author of People First. getty Thinking back to past New Year's resolutions or this year’s, how many have you been able to keep? A person may be able to change their actions for a short period of time but without a mindset shift, a sustained change is much more challenging. In fact, a study from 2016 and updated in 2021 found that less than 10% of people who made New Year’s resolutions felt content with their results at the end of the year! Before diving into resolutions, behaviors we want to change, habits we want to break and activities we want to accomplish, it is necessary to start with our mindset. The importance of mindset not only applies to New Year’s resolutions, but also to everyday actions we take as leaders. While the skillset of leadership is important, focusing your professional development solely on the words and actions of a leader will only take you so far. For example, you can get training on conflict resolution, decision making, feedback and more, but if your mindset is still focused on the customer first, your team can feel the difference. Having the mindset of a people-first leader will help you become the leader you want to be. In addition, Harvard Business Review noted that leaders who consistently display patience see their employees' creativity, collaboration and productivity increase. If patience can have this much of an impact on employee performance, how else can a leader’s mindset create such a positive change? Let’s take a look. The Curious Mind Leaders do not need to be experts in all areas of their field. A true leader does not assume that they have all the answers and is intentional about pursuing things with a beginner’s mindset. Curiosity is about obtaining new knowledge, not pursuing another opportunity to share your thoughts and perspectives. A curious leader is also able to suspend their preconceived notions so that they can truly listen and be open to feedback, observations and advice. By intentionally demonstrating a curious mind, leaders build the team’s critical thinking and promote an environment of creativity and collaboration. The Grateful Mind The best leaders are always grateful and no matter what challenges they face, they look for the silver lining of the storm cloud. Within the unavoidable moments of trial and error, a grateful leader is able to recognize that failure is an opportunity for growth, learning and improvement. Leaders who fully embody gratefulness are also able to share this gratitude with others; this modeling and leading by example can be extremely impactful. Setting your intention toward gratitude invites others to do the same. The business becomes a place where small wins are celebrated along with the big ones. The team recognizes and appreciates the value of others. When those thoughts of gratitude are expressed, team members are more likely to push themselves to be even better. The Humble Mind Arrogance rarely yields benefits and yet it is so easy for some leaders to fall into this limiting mindset. Driven by personal ego, leaders make decisions in their own best interest and the team can see it. Overconfidence can prevent the acceptance of ideas and opinions outside of our own. It is antithetical to the Curious Mind and so limits curiosity. Leaders who embrace hubris are quick to blame others when things fall apart and may not be willing or able to take ownership of their role in the situation. A humble leader is secure in who they are and who they are not. They value awareness and acceptance of how things are and are not afraid to take responsibility. A humble mind allows you to recognize your mistakes and builds a learning culture in your organization where mistakes are seen as opportunities to get better. The Willing Mind Leaders with a willing mind are able to face challenging situations head-on. They know that avoidance will allow problems to fester under the surface until they eventually rear their ugly head. It can be uncomfortable, but tackling a problem head-on is usually the most effective and easiest way to move forward. When you demonstrate your willingness to lean in, even when things get tough, your team will follow your lead. Instead of a team that hides things from the leader, the willing leader demonstrates that it is okay to speak up even when things are tough. Your willingness to tackle the uncomfortable creates a level of safety for others to speak their mind and have a different opinion. That willingness to speak up can save money, time and even save lives. In 2022, increase your chances of having that transformation you seek for yourself, your team and your business. If you desire to become a better manager or earn that big promotion, you need to start cultivating the mind of a leader. Start with the mindset of a people-first leader. As Maya Angelou is often credited for saying, “People will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel." Forbes Coaches Council is an invitation-only community for leading business and career coaches. Do I qualify? Follow me on LinkedIn. Check out my website or some of my other work here.

Orangorang yang memiliki mindset berkembang percaya bahwa dengan berusaha menggunakan segala keterampilan mereka, kemampuan mereka juga akan ikut berkembang. Mereka berpikir bahwa dengan belajar dan berlatih, keterampilan mereka dapat meningkat seiring berjalannya waktu.

What Is a Mindset? Your mindset is a set of beliefs that shape how you make sense of the world and yourself. It influences how you think, feel, and behave in any given situation. It means that what you believe about yourself impacts your success or failure. According to Stanford psychologist Carol Dweck, your beliefs play a pivotal role in what you want and whether you achieve it. Dweck has found that it is your mindset that plays a significant role in determining achievement and success. Mindsets can influence how people behave in a wide range of situations in life. For example, as people encounter different situations, their mind triggers a specific mindset that then directly impacts their behavior in that situation. Fixed vs. Growth Mindsets According to Dweck, there are two basic mindsets fixed and growth. If you have a fixed mindset, you believe your abilities are fixed traits and therefore can't be changed. You may also believe that your talent and intelligence alone lead to success, and effort is not required. On the flip side, if you have a growth mindset, you believe that your talents and abilities can be developed over time through effort and persistence. People with this mindset don't necessarily believe that everyone can become Einstein or Mozart just because they try. They do, however, believe that everyone can get smarter or more talented if they work at it. Here are some fixed vs. growth mindset examples. Fixed Mindset Growth Mindset Either I’m good at it or I’m not. I can learn to do anything I want. That's just who I am. I can't change it. I'm a constantly evolving work in progress. If you have to work hard, you don't have the ability. The more you challenge yourself, the smarter you become. If I don’t try, then I won’t fail. I only fail when I stop trying. That job position is totally out of my league. That job position looks challenging. Let me apply for it. Press Play for Advice On Growth Hosted by Editor-in-Chief and therapist Amy Morin, LCSW, this episode of The Verywell Mind Podcast shares how to build a growth mindset. Click below to listen now. Subscribe Now Apple Podcasts / Spotify / Google Podcasts How Mindset Forms So how is your mindset created in the first place? Dweck's research reveals two primary sources praising and labeling, both of which occur in early childhood. The Impact of Praise In a landmark series of experiments, Dweck and her colleagues found that kids behaved very differently depending on the type of praise they received. They found that personal praise, or praising a child’s talents or labeling them as “smart," promotes a fixed mindset. It sends a message to a child that they either have an ability or they don't, and that there is nothing they can do to change that fact. Process praise, on the other hand, emphasizes the effort a person puts in to accomplish a task. It implies their success is due to the effort and the strategy they used, both of which they can control and improve over time. Here’s an example of how they’re different. If your child gets a good grade on a math test, personal praise might be, “See, you are good at math. You got an A on your test.” Process praise, on the other hand, might sound like this “I’m impressed by how hard you studied for your math test. You read the material over several times, asked your teacher to help you figure out the tricky problems, and tested yourself on it. That really worked!” Adults can take steps to ensure that their children develop growth mindsets by praising efforts not results. By focusing on the process rather than the outcome, adults can help kids understand that their efforts, hard work, and dedication can lead to change, learning, and growth both now and in the future. The Impact of Labels Labeling, which involves assigning people characteristics based on stereotypes or associations with different groups, can also lead to the development of fixed or growth mindsets. A person who holds a stereotype that girls are bad at math or that boys are bad at reading may form a fixed mindset about their own abilities in those specific domains. For example, researchers have found that just having students check boxes about sex and race was enough to invoke internalized stereotypes that affected test performance. The Impact of Mindset Your mindset plays a critical role in how you cope with life's challenges. When a child has a growth mindset, they tend to have a hunger for learning and a desire to work hard and discover new things. This often translates into academic achievement. As adults, these same people are more likely to persevere in the face of setbacks. Instead of throwing in the towel, adults with a growth mindset view it as an opportunity to learn and grow. On the other hand, those with fixed mindsets are more likely to give up in the face of challenging circumstances. In her book "Mindset The New Psychology of Success," Dweck writes that those with fixed mindsets are constantly seeking the validation to prove their worth not just to others, but also to themselves. Carol Dweck "I've seen so many people with this one consuming goal of proving themselves in the classroom, in their careers, and in their relationships. Every situation calls for a confirmation of their intelligence, personality, or character. Every situation is evaluated Will I succeed or fail? Will I look smart or dumb? Will I be accepted or rejected? Will I feel like a winner or a loser? — Carol Dweck What Is My Mindset? Do you have a fixed or growth mindset? To find out, start by reading the following statements and decide which ones you agree with most You're born with a certain amount of intelligence and it isn't something that can be matter who you are, there isn't much you can do to improve your basic abilities and are capable of changing who they can learn new things and improve your either have particular talents, or they don't. You can't just acquire talent for things like music, writing, art, or working hard, and practicing new skills are all ways to develop new talents and abilities. If you tend to agree most with statements 1, 2, and 5, then you probably have a more fixed mindset. If you agree most with statements 3, and 4, 6, however, then you probably tend to have a growth mindset. How to Unfix a Fixed Mindset While people with a fixed mindset might not agree, Dweck suggests that people are capable of changing their mindsets. Here's how. Focus on the journey. An important factor when building a growth mindset is seeing the value in your journey. When you're fixated on the end result, you miss out on all the things you could be learning along the way. Incorporate "yet." If you're struggling with a task, remind yourself that you just haven’t mastered it “yet.” Integrating this word into your vocabulary signals that despite any struggles, you can overcome anything. Pay attention to your words and thoughts. Replace negative thoughts with more positive ones to build a growth mindset. Take on challenges. Making mistakes is one of the best ways to learn. So, instead of shying away from challenges, embrace them. Verywell Mind uses only high-quality sources, including peer-reviewed studies, to support the facts within our articles. Read our editorial process to learn more about how we fact-check and keep our content accurate, reliable, and trustworthy. O'Keefe PA, Dweck CS, Walton GM. Implicit theories of interest Finding your passion or developing it? Psychol Sci. 2018;29101653-1664. doi Gunderson EA, Gripshover SJ, Romero C, Dweck CS, Goldin-Meadow S, Levine SC. Parent praise to 1- to 3-year-olds predicts children’s motivational frameworks 5 years later. Child Dev. 2013;8451526-1541. doi Steele CM, Aronson J. Stereotype threat and the intellectual test performance of African Americans. J Pers Soc Psychol. 1995;695797-811. doi Dweck CS. Mindset The New Psychology of Success. Updated Edition. Ballantine Books; 2007. Moser JS, Schroder HS, Heeter C, Moran TP, Lee Y-H. Mind your errors Evidence for a neural mechanism linking growth mind-set to adaptive posterror adjustments. Psychol Sci. 2011;22121484-1489. doi By Kendra Cherry, MSEd Kendra Cherry, MS, is a psychosocial rehabilitation specialist, psychology educator, and author of the "Everything Psychology Book." Thanks for your feedback!
MediaEdukasi dan Praktek Kewirausahaan (Blog 463) Laman. Beranda; Proyek 1.0; Proyek 2.0; Proyek 3.0; Pebisnis; Top Startup
RENUNGAN INSPIRASI Di usia 11 tahun, Warren Buffet memiliki mindset bahwa suatu hari ia akan menjadi kaya raya. Menurutnya, menjadi kaya dimulai dari mindset. "Saya selalu yakin bahwa saya akan kaya, dan tak pernah meragukannya walau semenit pun." Ia benar-benar menjadi salah satu orang terkaya dunia. Mindset atau pola pikir mengambil peranan besar bagi manusia dalam menjalani setiap detail kehidupan. Itu karena mindset sangat mempengaruhi cara kita melihat atau memandang, menilai, memaknai, dan menindaklanjuti sesuatu mulai dari kebiasaan dan perilaku sehari-hari hingga rasa puas dalam hidup. David J. Schwartz, seorang profesor pemasaran yang juga penulis buku "The Magic of Thinking Big", mengatakan bahwa syarat mutlak menciptakan perubahan dan kualitas dalam hidup adalah dengan mengubah mindset terlebih dahulu. Kekristenan melalui beberapa ayat di dalam Alkitab mendorong setiap orang percaya untuk memiliki mindset yang positif. Memiliki mindset yang positif berarti senantiasa berpikir dan berharap bahwa hal-hal baik pasti terjadi. Isi pikiran itu adalah semua hal yang benar, yang mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, terhormat dan hal-hal yang patut dipuji. Tentunya untuk memiliki mindset demikian kita perlu melatihnya. Latihlah diri kita dengan senantiasa merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam. Selain itu kita juga perlu melatih mindset kita dengan cara mengembangkan growth mindset, yaitu percaya bahwa kemampuan/bakat yang dimiliki selalu dapat ditumbuhkembangkan. Beberapa cara mengembangkannya adalah dengan bersikap open minded terhadap kritik, tidak mudah tersinggung, menghargai sebuah proses, mengerti bahwa kegagalan adalah bagian dari keberhasilan, mau terus belajar, dan menjalani sebuah tantangan sebagai peluang. Ingat, hal ini harus menjadi mindset pola pikir yang artinya tidak hanya muncul saat keadaan sesuai harapan saja, justru mindset yang positif akan bekerja lebih efektif ketika keadaan tak sesuai harapan, sebab "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu" Amsal 2410. Dengan begitu, kita dapat mengalahkan segala batasan-batasan yang ada, entah itu batasan kesuksesan, batasan modal, batasan kemampuan, skill, dan banyak lainnya. Sekarang kita mengerti mengapa banyak orang sukses mengatakan bahwa mindset adalah dasar utama dalam mencapai keberhasilan. Once your mindset changes, everything on the outside will change along with it. [LS] REFLEKSI DIRI 1. Mindset apa yang tertanam dalam diri Anda saat ini? Sudahkah pola pikir Anda diisi dengan semua hal yang benar, yang mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, terhormat dan hal-hal yang patut dipuji? 2. Ceritakan pengalaman Anda ketika Anda memiliki mindset yang positif! POKOK DOA Tuhan, terima kasih telah menganugerahkan kekuatan pikiran kepadaku. Sekarang aku mengerti bahwa mindsetku benar-benar berpengaruh pada tindakan dan keadaanku. Aku mau pikiranku diubahkan agar hidupku pun berubah. Aku mau melatihnya dengan merenungkan Tauratmu, dan melakukan tindakan yang sesuai dengannya. Di dalam nama Yesus, Haleluya. Amin. YANG HARUS DILAKUKAN Change your mindset! Mindset Anda haruslah semua hal yang benar, yang mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, terhormat dan hal-hal yang patut dipuji. HIKMAT HARI INIPikiran itu seperti otot. Semakin sering Anda melatihnya, maka tindakan Anda akan berpadanan dengan pikiran itu. Thepower of mindset The power of mindset artinya. The power of mindset by apostle joshua selman. The power of mindset quotes. The power of mindset ppt. The power of mindset pdf. If you are a parent or child, have relationships, are in position to influence others, worry about reaching or growing - basically if you are breathing - then you Apa Itu Mindset? Mindset sama artinya dengan pola pikir. Pola Pikir adalah pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang dijadikan sebagai acuan dan rujukan dalam berpikir. Cara berpikir orang yang memiliki mindset pragmatis berbeda dengan cara berpikir orang yang memiliki mindset hedonis. Orang yang pragmatis menilai sesuatu menurut kegunaannya. Sebagai contoh, saat membeli ponsel, orang yang pragmatis tidak banyak mempertimbangkan gaya style. Apa yang mereka pertimbangkan adalah fungsi ponsel tersebut. Ponsel yang bagus menurut mereka adalah ponsel yang harganya terjangkau, awet, dan memiliki fitur-fitur yang dapat digunakan untuk membantunya dalam komukasi sehari-hari. Nah, sebaliknya, bagi orang yang hedonis, gaya style lebih penting daripada fungsi ponsel itu sendiri. Saat membeli ponsel, pertimbangkan mereka adalah apakah ponsel itu membantunya meningkatkan prestise. Atau, jika tidak, untuk kesenangan seperti bermain game. Cara berpikir orang yang memiliki mindset result-oriented berorientasi pada hasil berbeda dengan cara berpikir orang yang memiliki mindset process-oriented berorientasi pada proses. Menurut mereka yang result-oriented, yang terpenting adalah hasil. Bagaimana pun cara memperoleh hasil tidak penting bagi mereka. Sebaliknya, bagi orang yang process-oriented, yang terpenting adalah proses atau cara memperoleh hasil. Mereka tidak terlalu berfokus pada hasil yang akan dicapai. Fokus perhatian mereka terletak pada proses. Nah, contoh-contoh di atas merupakan contoh mindset dan bagaimana ia memengaruhi sikap seseorang. Pentingnya Mindset dalam Berbisnis Saat Anda memulai bisnis, Anda perlu memiliki mindset yang dapat mendukung kegiatan bisnis Anda. Mindset bisnis ini sangat penting. Ia akan menjadi acuan tindakan Anda berkaitan dengan bisnis tersebut. Kegagalan sering terjadi akibat Anda menerapkan mindset yang tidak mendukung kesuksesan Anda. Sebagai contoh, Anda memiliki keyakinan bahwa Anda mustahil mendapatkan penghasilan 100 juta rupiah perbulan. Keyakinan itu tidaklah main-main! Dikatakan tidak main-main karena tindakan Anda senantiasa sesuai dengan keyakinan itu. Saat Anda yakin bahwa Anda tidak mampu mendapatkan penghasilan 100 juta rupiah perbulan, maka tindakan-tindakan Anda pun akan mencerminkan keyakinan itu. Mungkin, saat ini, dalam hati, Anda mengatakan bahwa Anda mampu menghasilkan 100 juta rupiah perbulan, tetapi selama keyakinan Anda mengatakan yang sebaliknya, ucapan dalam hati Anda itu akan diabaikan begitu saja oleh otak. Keyakinan Sadar dan Keyakinan Bawah Sadar Di dalam otak, terdapat dua lapis pemikiran. Lapisan atas adalah keyakinan-keyakinan sadar, sedangkan lapisan bawah adalah keyakinan-keyakinan bawah sadar. Keyakinan bawah sadar dapat terbentuk dari repetisi alias pengulangan. Ini artinya, terbentuknya keyakinan bawah sadar tidak serta-merta. Butuh waktu untuk membentuknya. Namun demikian, tidak jarang juga keyakinan bawah sadar terbentuk secara serta merta, melalui pengalaman traumatik. Pembentukan keyakinan bawah sadar dengan repetisi persis seperti pembentukan kebiasaan. Kebiasaan terbentuk manakala kita mengulanginya secara rutin. Sebagai contoh, awalnya kita tidak memiliki kebiasaan bangun pagi; Kita selalu bangun telat. Nah, jika ingin terbiasa bangun pagi, maka setiap hari, kita harus bangun pagi. Saat kita berat untuk membuka mata, maka kita harus memaksa diri untuk membuka mata. Demikian juga halnya dengan keyakinan bawah sadar. Ia akan terbentuk manakala kita mengulanginya setiap hari. Sebagai contoh, awalnya Anda percaya adanya hantu. Jika Anda ingin membentuk keyakinan bahwa hantu itu tidak ada, Anda harus mengulangi keyakinan itu dalam hati Anda. Anda harus meyakinkan diri bahwa hantu itu tidak ada. Bahkan, Anda perlu mengikrarkannya dalam hati atau pun secara lisan. Anda juga perlu mengulangi ikrar itu setiap hari hingga akhirnya keyakinan bahwa hantu itu tidak ada benar-benar terbentuk di dalam pikiran bawah sadar Anda. Meskipun pembentukan keyakinan bawah sadar melalui repetisi membutuhkan waktu yang lama, tetapi sekali keyakinan itu terbentuk, maka ia sangat sulit dihilangkan. Hal itu juga berlaku untuk kebiasaan. Kebiasaan sangat sukar dibentuk. Tetapi, sekali terbentuk, ia sangat sukar dihilangkan. Nah, jika keyakinan bawah sadar sukar dibentuk dan sukar dihilangkan, keyakinan sadar adalah kebalikannya. Pembentukan keyakinan sadar relatif lebih mudah dibanding pembentukan keyakinan bawah sadar. Terlebih, jika keyakinan itu didukung oleh bukti-bukti yang membenarkannya. Akan tetapi, saat keyakinan sadar tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan keyakinan bawah sadar, maka keyakinan sadar akan kalah. Inilah kehebatan pikiran bawah sadar. Entah bagaimana, sudah dari sananya, pikiran bawah sadar kitalah yang mendominasi diri kita, bukan pikiran sadar. Selain itu, dominasi pikiran bawah sadar juga dikarenakan, ia memuat kebiasaan-kebiasaan yang TIDAK MUDAH HILANG begitu saja. Ingat! Sebagaimana disebut di atas, pembentukan keyakinan bawah sadar sama persis dengan pembentukan kebiasaan. Ini artinya, KEYAKINAN BAWAH SADAR TIDAK LAIN MERUPAKAN SUATU JENIS KEBIASAAN. Pembentukan keyakinan bawah sadar adalah melalui repetisi. Artinya, kita merepetisi atau membiasakan keyakinan-keyakinan itu dalam pikiran kita, setiap hari. Dan, kita tahu saat kebiasaan diadu dengan kehendak kehendak adalah kegiatan pikiran sadar, kebiasaan selalu menang. Kita terbiasa menulis dengan tangan kanan. Saat kita berkeinginan berkehendak untuk menulis dengan tangan kiri, hal itu sangat sukar dilakukan. Karena, kita tidak terbiasa menulis dengan tangan kiri. Keyakinan bawah sadar biasanya terbentuk saat kita masih kecil. Ia didapat dari pendidikan, keyakinan agama yang dianut orang tua, filsafat, ideologi, budaya, dan pengalaman. Sementara itu, keyakinan sadar adalah keyakinan yang terbentuk secara spontan ketika kita mengalami pengalaman yang diperoleh lewat pancaindra. Jadi, pada saat yang bersamaan, kita memiliki keyakinan bawah sadar dan juga keyakinan-keyakinan sadar. Bedanya, keyakinan bawah sadar sudah menetap di dalam otak jauh lebih lama dibanding keyakinan sadar kita. Keyakinan sadar kita sebentar muncul saat kita mengalami pengalaman, dan sebentar menghilang. Contohnya, sebagai orang yang bermoral, di tingkat bawah sadar, kita memiliki keyakinan yang sesuai dengan moral yang kita anut. Keyakinan itu menetap di dalam otak kita dan menjadi pegangan hidup sehari-hari. Menurut ajaran moral kita, mencuri adalah perbuatan yang terlarang. Nah, ajaran itu tersimpan di dalam bawah sadar kita sebagai keyakinan bawah sadar. Pada suatu hari, ada peristiwa pencurian. Pencurian itu dilakukan oleh seorang nenek tua yang kelaparan. Saat mengetahui peristiwa itu, pikiran sadar kita berreaksi dan menganalisis. Akhirnya, didapat kesimpulan bahwa nenek itu tidak bersalah. Ini menurut pikiran sadar kita. Tetapi, karena keyakinan bawah sadar kita mengatakan mencuri adalah perbuatan yang dilarang, maka terjadi pertentangan antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar kita. Atau, jika pikiran sadar kita lemah, maka pikiran bawah sadarlah yang menang. Keyakinan sadar kita akan diabaikan begitu saja oleh otak kita. Walhasil, dalam tingkatan sadar, kita pun menganggap bahwa sang nenek tetap bersalah. Keyakinan Bawah Sadar, Mindset, dan Mindset Sukses Nah, mindset tidak lain adalah keyakinan bawah sadar itu sendiri. Jadi, mindset dapat terbentuk dari pendidikan yang kita peroleh sedari kecil, pandangan-pandangan hidup yang diajarkan kepada kita, budaya yang berlaku di dalam lingkungan kita, dan juga pengalaman-pengalaman yang kita alami. Dalam kaitannya dengan bisnis, kegagalan yang kita alami bisa disebabkan oleh mindset yang tidak mendukung kegiatan bisnis. Mindset seperti itu bisa terbentuk akibat pengalaman hidup kita. Sebagai contoh, kita terlahir di tengah keluarga sederhana. Pendidikan kita pun tidak terlalu tinggi. Prestasi kita di masa sekolah pas-pasan. Pengalaman menjadi anak dari keluarga sederhana dan menjadi anak yang kepintarannya biasa-biasa saja seperti di atas bisa membentuk keyakinan bawah sadar kita. Karena pengalaman itu, kita pun menjadi orang yang pesimis, memandang bahwa kita tidak mungkin bisa menjadi pengusaha yang kaya raya. Keyakinan itu menetap di dalam pikiran bawah sadar kita dan menjadi pegangan hidup sehari-hari, menjadi mindset hidup kita. Suatu saat, seorang teman menyarankan agar kita membangun bisnis daripada bekerja kepada orang lain. Di dalam tingkatan sadar, pikiran kita setuju dengan ide itu. Kita pun mulai membangun bisnis. Celakanya, keyakinan bawah sadar kita masih seperti sebelum kita membangun bisnis, yaitu bahwa kita tidak mungkin bisa menjadi pengusaha yang kaya raya. Nah, karena keyakinan bawah sadar kita masih meyakini bahwa kita mustahil menjadi pengusaha kaya raya, maka tindakan-tindakan kita pun akan mengikuti keyakinan itu. Alih-alih menjalankan strategi yang memajukan bisnis kita, kita justru melakukan tindakan-tindakan yang menjauhkan bisnis kita dari profit. Tindakan-tindakan kita itu dikendalikan oleh keyakinan bawah sadar yang tak lain mindset kita, bukan oleh kehendak sadar kita. Nah, itulah mengapa, saat berbisnis, kita perlu merubah mindset kita. Jika mindset kita tidak mendukung bisnis, kita harus merubahnya dengan mindset yang baru. Syaratnya, mindset baru itu harus mendukung bisnis kita. Contoh mindset yang mendukung kegiatan bisnis adalah “Saya bisa mendapatkan penghasilan sekian ratus juta atau milyar setiap tergantung keinginan kita; “Saya bisa memimpin perusahaan”; “Saya mendapatkan konsumen yang banyak”, dan sebagainya. Nah, demikianlah pentingnya mindset dalam kegiatan bisnis. Mindset adalah keyakinan yang menjadi rujukan dan pegangan bagi kita dalam bertindak. Semua tindakan kita senantiasa berdasarkan mindset yang kita miliki. Jika dianalogikan, mindset ibarat jalan yang kita tempuh. Saat kita ingin sukses, maka kita harus memilih jalan menuju sukses. Jika kita memilih jalan lainnya, maka sampai kapan pun kita tidak akan mencapai sukses. Sekarang, sudahkah Anda menelusuri mindset Anda? Apakah mindset Anda mendukung kesuksesan Anda? Be positif and always think positif sumber artikel 1YPqO.
  • wa60wzehjn.pages.dev/613
  • wa60wzehjn.pages.dev/371
  • wa60wzehjn.pages.dev/177
  • wa60wzehjn.pages.dev/976
  • wa60wzehjn.pages.dev/878
  • wa60wzehjn.pages.dev/452
  • wa60wzehjn.pages.dev/841
  • wa60wzehjn.pages.dev/712
  • wa60wzehjn.pages.dev/463
  • the power of mindset artinya