Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 092426 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81ffa8cff51c95 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
KASIHSAYANG IBU SEPANJANG MASA" Begitu tingginya derajat seorang Ibu di hadapan AllAh SWT,itu karena begitu besarnya pengorbanan yang diberikan Ibu kepada seorang berada di dalam kandungan,sampai ketika iya melahirkan sibuah hati ke dunia.yang terkadamg,tidak sedikat di antara mereka yang harus merelakan nyawanya.
5 menit Pidato berbakti kepada orang gaek acap kali digunakan kerumahtanggaan berbagai acara, seperti ceramah keagamaan sampai perlombaan. Membuat pidato seperti mana ini memang bukanlah perkara mudah. Jikalau engkau bingung membuat pidato dengan tema sama dengan ini, bilang model berikut ini dapat kamu jadikan teoretis! Berbakti kepada orangtua sudah menjadi muatan bagi setiap manusia dan hal tersebut menjadi muatan selama kehidupan. Di berbagai acara pendidikan hingga keimanan, enggak jarang topik seputar berbakti kepada orangtua diangkat. Pidato dengan tema sama dengan ini bisa dikategorikan misal lektur persuasif karena berperilaku mengajak para mustami buat berbakti kepada orangtua. Jikalau kamu kepingin mewujudkan pidato dengan tema seperti ini, ada dua hal nan utama ia perhatikan, start pecah pembukaan syarah yang menyeret hingga tema nan partikular. Perumpamaan referensi, berikut ini eksemplar teks orasi berbakti kepada orang lanjut usia nan bisa kamu ikuti! Transendental Teks Kuliah Berbakti kepada Orang tua 1. Khotbah Berbakti Kepada Ayah bunda Assalammualaikum Wr. Wb. Selamat pagi suhu-guru dan teman-kutub yang sangat saya cintai. Pertama-tama mari sama-sama kita menitahkan syukur atas mak-nyus yang telah Allah Swt. limpahkan pada kita semua, hingga kita bisa produktif di sini. Di pagi nan dahulu cerah ini, izinkan saya nan akan melantunkan syarah dengan tema berbakti kepada orang tua. Adapun lektur saya bisa jadi ini akan terdiri dari tiga pokok bahasan nan tinggal berguna. Trik bahasan permulaan yaitu tentang jasa kedua ayah bunda, sedangkan ki akal bahasan yang berikutnya yaitu alasan mengapa kita harus berbakti. Sementara itu cak bagi buku bahasan yang terakhir merupakan cara-cara berbakti lega orang tua. Seorang ibu telah berjasa mengandung kita sepanjang 9 bulan dan pun berjasa melahirkan kita ke dunia dengan rasa guncangan yang luar biasa. Enggak saja itu saja pasangan-teman sekalian, setelah susah payah mengandung dan berputra, seorang ibu juga habis lelah dalam merawat anaknya. Besar sekali jasa seorang ibu dan tentu hanya tidak bisa dibalas dengan harta apapun yang kita miliki. Seorang bapak pun suntuk signifikan dengan sudah lalu memberi kita perut dengan hasil cucuran keringatnya. Tidak jarang buya kita harus menahan linu akibat kesusahannya kerumahtanggaan menetapi kebutuhan kita. Pengorbanan sendiri bapak pun tidak bisa kita pandang sisi mata saja oponen-inversi sederum. Minus bantahan dari buya kita, rasanya tidak mungkin kita bisa agak gelap di sekolah yang kita cintai ini. Di samping alasan itu, kita juga harus berbakti kepada orang tua arena Tuhan yang sudah lalu mewajibkan kita buat berbakti tanpa alasan. Bak hamba nan taat puas Almalik, sudah seharusnya kita berbuat apapun nan Allah perintahkan kepada kita semua. Salah satu perintah Tuhan yang sangat jelas yaitu berbakti kepada ayah bunda. Turutilah segala wejangan dan perintah ayah bunda kita selagi ujar-ujar dan perintah itu adalah yang baik-baik. Selain itu, cara berbakti nan minimal mudah yaitu dengan selalu mendoakan turunan tua kita. Wirid kan mereka selalu, setiap ketika dan juga setiap waktu kesempatan nan cak semau. Dengan selalu meratibkan hamba allah tua maka kiranya kita timbrung sebagai anak yang berbakti. Mulai kini, tidak ada lagi alasan untuk tidak berbakti kepada ibu dan bapak di rumah. Jadilah anak yang berbakti dengan menyenangkan hati orang tua sebaik-baiknya. Demikianlah pidato singkat saya dan saya harus undur diri semenjak buya ibu guru dan juga teman-teman semuanya. Selamat siang semuanya, salam bakti sreg ayah bunda Wassalamualaikum Wr. Wb **Sumber Brainly/fendipanduwinata 2. Pidato Berbakti Kepada Orangtua kerjakan Ibu Assalammualaikum Wr. Wb. Pertama-tama dan paling utama, marilah kita tingkatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt., karena berkat karunia, taufiq, dan anugerah-Nya kita masih diberikan kesegaran serta kesempatan bikin mengerjakan baik, termasuk terhadap ibu. Bukan lupa selawat dan salam kita curah-limpahkan kepada suami kita Nabi Muhammad Saw beserta batih, sahabat, dan pengikut-penyembah beliau setakat periode yaumul. Hadirin yang saya hormati! Ibu merupakan orang nan telah babaran kita ke mayapada ini, dan karena ibu jugalah maka saya dan kalian ada. Karena ibu, kita bertumbuh hingga sebagai halnya ketika ini. Marilah sejenak kita tengok ke pantat, sebelum kita dilahirkan ke manjapada ini, ibu kita mengandung kita sepanjang 9 bulan. Ibu mencagarkan nyawanya cak sambil menahan rasa remai yang seperti itu dahsyatnya hanya demi lakukan melahirkan kita. Kurang-lebih dua waktu ibu menyusui kita sonder kenal waktu. Siang anda jadikan malam, karena semalam suntuk tak bisa nyenyak tidur. Malam pun dijadikannya siang, karena beliau terusik dengan suara rengekan dan tangisan kita saat kecil. Beranjak ke musim kanak-kanak, tidak jarang harus takhlik ibu keruh mencari kita yang keasyikan berperan. Tak susah kembali ibu harus menanggung malu karena ragam panjang lidah kita terhadap anak jiran dan enggak sebagainya. Bukan hanya itu, ibu pun harus menanggung berbagai bahara sejauh kita sekolah. Kostum kita kotor, ibu yang mencucikan. Kostum kita hilang, ibu yang mencarikan. Kostum kita tersobek, ibu yang menjahitkan. Hadirin yang mujur! Alangkah sedemikian itu ki akbar jasa ibu kepada kita. Sehingga kendatipun kita membalas jasa-jasa itu dengan menggendong ibu mengerumuni Ka’bah sebanyak tujuh kali, itu belum sepan. Maka cukuplah sebaiknya kita membalas jasa ibu dengan cara mencukupkan keperluan hidupnya. Kita benahi rumahnya, kita lengkapi perabotannya, kita tanggung belanjanya, dan kita perhatikan kesehatannya. Tapi pertanyaannya… Mampukah kita melakukannya? Semoga saja iya. Tapi… jikalau tidak mampu melakukan semuanya, maka jangan tinggalkan semuanya. Makanya karena itu ayo kita bersungguh-sungguh berupaya membahagiakan ibu kita dengan mengamalkan nan terbaik kepada engkau, sekurang-kurangnya, senantiasa mendoakan sira agar dimudahkan segala urusannya, dimurahkan rizkinya, dipanjangkan umurnya, dan diberkahkan hidupnya. Amin. Dan janganlah sama sekali kita menyakiti beliau karna surga terletak di dasar telapak kaki ibu. Maksudnya, kita bukan akan mungkin masuk kayangan apabila ibu tidak meridai kita. Hadirin yang membujur! Ini hanya yang dapat saya sampaikan. Kiranya khotbah ringkas ini dapat memotivasi kita menjadi momongan yang shaleh dan berbakti kepada kedua orang tua, utamanya ibu. Sambut pemberian atas segala perhatian dan harap absolusi jika ada kekhilafan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 3. Kuliah berbakti Kepada Orangtua bakal Ayah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sebagai hamba yang beriman, tak akan lupa buat senantiasa menyabdakan hormat dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Berkat hidayah, hidayah, anugerah, serta inayah-Nya, kita semua dapat berkumpul di ini dengan penuh berkah. Selawat serta senantiasa kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw, beserta para sahabat dan keluarganya serta seluruh umatnya hingga akhir zaman. Hadirin yang berbahagia! Berbicara tentang sosok ayah, kita akan banyak yang mengasumsikan tentang turunan nan awet nan berpunya mengayomi batih. Intern sumsum kita akan banyak tergambar bahwa sosok ayah merupakan sosok nan luar biasa. Kamu adalah lelaki yang akan membanting tulang demi mencukupi arwah keluarganya. Lebih lagi koteng ayah enggak akan korespondensi mengaduh meskipun ketika beliau merasa sedemikian itu kelelahan dan keberatan jika harus memenuhi setiap tuntutan anggota tanggungan. Ia akan loyal penuh dengan bahara jawab kerjakan memenuhinya. Sehingga biarpun sosok ayah mewah di radiks sendiri ibu, cuma bukan bermanfaat kita boleh meremehkannya. Hadirin yang mendapat habuan! Jika kita mengaram lebih tajam mata kembali, sosok ayah adalah anak adam yang akan mengajarkan tentang keistimewaan sebuah perjuangan. Sira mengajarkan kepada keluarganya tentang khasiat bukan boleh menyerah. Mungkin memang ayah akan lebih banyak menghabiskan masa di tempat kerja sekiranya dibandingkan dengan ibu, namun itu semua dilakukannya karena beliau benar-benar ingin menyempurnakan kewajibannya sebagai pemimpin rumah tangga. Bahkan saat sira pulang kerumah dengan keringat nan bepercikan, ia pula sekali-kali harus tetap menyempatkan waktunya hendaknya dapat bercanda dengan buah hatinya. Adakalanya ayah mendidik anak-anaknya dengan cara yang menggelikan. Memang terkesan kasar, namun itu merupakan riuk satu cara yang ia lakukan cak bagi menunjukkan kepada anaknya bahwa dunia ini memang persisten. Terkadang ayah juga tak banyak bicara bakal mengungkapkan segala apa nan dirasakannya, namun rasi momongan perempuannya diambil oleh junjungan-laki yang akan menjadi menantunya, ternyata hati ayah saat itu terasa sangat hancur. Ketika itu ayah merasa keruh jika anak perempuannya mengalir perlahan-lahan tak dibahagiakan oleh lanang yang dipilihnya. Hadirin nan asian! Memang surga dibawah telapak tungkai ibu, semata-mata bukan bermanfaat kita boleh memperlakukan ayah dengan seenaknya. Karena berperan semena-mena terhadap ibu bapak tetap saja merupakan keseleo satu tindakan durhaka. Dan durhaka terhadap orang tua bangka tentunya akan masuk neraka. Lebih-lebih lagi, ayah sekali lagi menjadi sebab kita berada di bumi ini. Tanpa adanya seorang ayah, maka kita kembali juga tidak akan pernah diciptakan di marcapada ini. Sehingga mulai sekarang, marilah kita memperlakukan ayah kita dengan seutuhnya. Hadirin yang beruntung! Kiranya hanya cukup sekian saja yang dapat saya sampaikan. Apabila ada kekurangan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Seyogiannya khotbah saya barangkali ini boleh memberikan manfaat. Akhirul Kalam. Wabillahi Taufiq Walhidayah. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 4. Orasi Berbakti Kepada Orang tua buat Tanding sumber sumur 5. Lektur Berbakti Kepada Orangtua tentang Tata krama sumber sumber *** Sepatutnya bermanfaat, Sahabat 99. Simak butir-butir menganjur lainnya di Berita Indonesia. Kunjungi dan bagi menemukan hunian impianmu berpokok sekarang. Dapatkan akomodasi kerjakan memenuhi kebutuhan eigendom, karena kami sayang AdaBuatKamu . Kunjungi terbit saat ini dan temukan hunian favoritmu, salah satunya GreenView Srigunting Residence!
BerbuatBaik Kepada Ibu Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji serta syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat, berkah dan nikmat yang jumlahnya tak terhingga. Kesehatan dan karunia yang kita nikmati hari ini juga tak lain adalah berkah dari Allah SWT.
Oleh Nur Rahmi وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّـاهُ وَبِالْوَلِدَيْنِ إِحْسَـناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا 23 وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا24 “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” QS. Al-Isra’1723-24 Besarnya kasih sayang ibu terhadap anaknya, tak pernah terganti dan tak mampu kita membalasnya. Walau segala upaya kita lakukan dan kita perbuat untuknya, tidak akan pernah menandingi besarnya pengorbanan ibu. Suatu hari, Ibnu Umar melihat seseorang yang sedang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Ka’bah. Orang tersebut lantas berkata kepadanya, “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?” Ibnu Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu nafas ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.” Kitab al-Kabair karya adz-Dzahabi. Subhanallah, begitu agungnya perjuangan seorang ibu. Pantas ketika sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, kepada siapakah kita harus berbakti pertama kali? Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Ibumu! sampai tiga kali, baru yang keempat Beliau menjawab ayahmu. Sementara itu, pepatah kuno menggambarkan kasih seorang ibu terhadap anaknya sepanjang masa, tak ada batas waktunya, hingga ajal memisahkan keduanya. Segala upaya dilakukannya, hanya untuk membahagiakan anaknya meski ia harus bersusah payah, luka dan berdarah-darah. Bahagia, tawa, dan senyum, anaknya adalah bahagianya. Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya Al-Kabair berkata “Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan, seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Dan dia telah menyusuimu, dan ia hilangkan rasa mengantuknya karena menjagamu. Dan dia cuci kotoranmu dengan tangan kanannya, dia utamakan dirimu atas dirinya serta atas makanannya. Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh, tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya, dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu, dan seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suara yang paling keras. Pandangan Islam Tentang Ibu Pada zaman jahiliyah wanita tidak ada artinya bagi kalum lelaki, kecuali hanyalah pemuas hasrat dan birahi kaum lekaki. Sementara wanita tidak berdaya, keculi untuk tunduk terhadapnya. Namun, hal itu berubah derastis ketika Islam datang dengan al-Qur’an sebagai wahyu, dan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam sebagai teladan sejati. Al-Quran menempatkan wanita pada kedudukan yang sangat tinggi dan mulia. Al-Quran bertutur banyak tentang posisi wanita sebagai seorang Ibu. Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengambarkan tentang tingginya posisi itu, seolah-olah di sejajarkan dengan posisi-Nya. وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِالْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالا فَخُورًا ٣٦ “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan apa yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” QS. An-Nisa 36 Artinya, berbuat baiklah kalian kepada mereka dengan ucapan yang mulia, tutur kata yang lembut, dan perbuatan yang baik, dengan menaati perintah mereka berdua dan menjauhi larangan mereka, memberikan nafkah kepada mereka, memuliakan orang yang memiliki hubungan dengan mereka berdua, dan menyambung tali silaturahim, yang mana tidak akan ada kerabat bagimu kecuali dengan perantaraan mereka berdua. Sebgaimana Allah berfirman, yang artinya “Dan Kami perintahkan kepada semua manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah, dan kemudian menyapihnya dalam dua tahun.” QS. Luqman 14. Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam membandingkan antara shalat dan berbuat baik kepada orang tua birrul walidain. Seorang sahabat pernah bertanya; ’’amal apa yang paling utama menurut engkau wahai Nabi? Beliau Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam menjawab ’’shalat tepat pada waktunya. Lantas apa, tanya sahabat?’’, Nabi menjawab’ berbuat baik kepada kedua orangtua” birul walidain. Sahabat itu bertanya lagi’’ lantas apa?, Nabi menjawab lagi ’’Jihad di jalan Allah Saw.”” Muttafaqun Alaih Imam al-Qurtubi menuturkan, bahwa posisi birrul walidain itu menempati level kedua setelah shalat wajib, baru kemudian jihad. Dalam keterangan lain, Nabi menuturkan عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا – قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – “?رِضَى اللَّهِ فِي رِضَى الْوَالِدَيْنِ وَسَخَطُ اللَّهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ?” أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ “Diriwayatkan dari Ibn Umar Radhiyallahu anhu, ia berkata, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam menuturkan’’ Ridha Allah terletak pada ridha kedua orang tua, dan murka Allah juga terletak pada murka kedua orang tua.” Tirmidzi. Surga Di telapak kaki ibu Rasulullah Shalallhu Alaihi Wa Salam bersabda yang artinya, “Hendaklah kamu berbuat baik kepada ibumu, kemudian ibumu, sekali lagi ibumu, kemudian bapakmu, kemudian orang yang terdekat, dan yang terdekat” [Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 3, Abu Dawud No. 5139 dan Tirmidzi 1897, Hakim 3/642 dan 4/150 dari Mu’awiyah bin Haidah, Ahmad 5/3,5 dan berkata Tirmidzi, “Hadits Hasan”] Islam memandang besarnya pengorbanan seorang ibu, terbukti dari sabda Rasulullah Shalallahu Alahi Wa Salam. Dalam sebuah hadits yang lain menyebutkan bahwa surga berada di telapak kaki ibu. اَلْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأُمَّهَاتِ، مَنْ شِئْنَ أَدْخَلْنَ وَ مَنْ شِئْنَ أَخْرَجْنَ Surga itu di bawah telapak kaki ibu. Silsilah al-Ahâdîts adh-Dha’îfah, no. 593 Begitulah sebuah ungkapan yang sering kita dengar untuk menggambarkan kedudukan ibu terlepas dari kontroversi kedudukan hadits tersebut di kalangan ulama. Mampukah Kita Membalas Kebaikan Ibu? Dari beberapa hadits di atas, sudah barang tentu kita bisa menjawab pertanyaan itu. Bahwa tidak akan mampu kita membalas meski harta yang melimpah dan kenyaman yang kita berikan, sungguh tidak akan mampu. Namun bukan berarti, kita tidak berbuat apapun untuk membalas kebaikannya, walau hanya sekedar “nafas” ketika melahirkan kita. Beberapa di antara yang bisa kita lakukan untuk membalas kebaikan ibu adalah, pertama bergaul dan berbuat baik. Memberikan kebahagiaan meski membuatnya tersenyum adalah suatu perkara yang terkadang kecil, namun jarang sekali orang melakukannya. Padahal, kebaikan-kebaikan sekecil apapun yang kita lakukan adalah kebahagiaan tersendiri untuk mereka. Kedua, bertutur dengan perkatan baik dan lemah lembut. Hati orang tua biasanya lebih sensitif terhadap sesuatu hal. Jadi, sebagai anak hendaknya menjaga hati orang tua dan menjaga lisan dan perbuatan kita agar tidak menyakitinya atau membuatnya sekedar tersinggung. “Ah” saja tidak boleh apalagi “mengomel” dan menyakitinya. وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّـاهُ وَبِالْوَلِدَيْنِ إِحْسَـناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا 23 وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا24 “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” QS. Al-Isra’1723-24 Ketiga, tawadhu rendah diri artinya kita tidak sombong dengan apa yang kita miliki. Justru malah seharusnya kita sadar dengan apa yang kita miliki tidak terlepas dari usaha dan jeri payah orang tua dalam mendidik dan mengantarkan kita kepada jalan kesuksesan itu. Dan masih banyak yang lainnya, namun tak kalah pentingnya adalah mendoakannya. Apakah mereka masih hidup atau sudah tiada. Dalam Al-Qur’an terdapat beberapa doa yang ditujukan untuk orang tua, di antaranya رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا تَبَارًا “Ya Tuhanku! ampunilah aku, ibu-bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman[14] dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran.” رَبَّنَااغْفِرْ لِيوَلِوَالِدَيَّوَلِلْمُؤْمِنِينَيَوْمَيَقُومُالْحِسَابُ “Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab hari kiamat.” [Ibrahim41] Sementara, Ibnu Jarir Ath-Thabari menjelaskan, “Allah berpesan agar setiap orang melakukan bakti kepada orang tua dengan berbagai bentuk perbuatan baik. Namun kepada selain orang tua, Allah hanya memesankan ’sebagian’ bentuk kebaikan itu saja. “Katakanlah yang baik, kepada manusia.” Diriwayatkan oleh Al-Hakim, dinyatakan shahih oleh Al-Albani. Jika kita harus menghitung kasih sayang seorang ibu, maka tidak akan ada seorang pun yang mampu untuk menghitungnya. Lantas kemudian, dengan penuh pengorbanan itu masih ada hatikah kita untuk menyakitinya? Masih adakah hati untuk kita membentak dan menganggapnya remeh hidup dan peran dalam kehidupan kita? Pantas saja Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa sallam dalam sabdanya mengatakan bahwa sungguh merugi orang yang jika seumur hidupnya diberkan waktu bersama orang tuanya, namun tidak membuatnya masuk surga sementara banyak yang bisa dilakukannya. “Sungguh kasihan, sungguh kasihan, sungguh kasihan.” Salah seorang Sahabat bertanya, “Siapa yang kasihan, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang sempat berjumpa dengan orang tuanya, kedua-duanya, atau salah seorang di antara keduanya, saat umur mereka sudah menua, namun tidak bisa membuatnya masuk Surga.” Riwayat Muslim. L/P08/P02 *Wartawan Mi’raj News Agency MINA Mi’raj News Agency MINA
Oratorumumnya akan membawa suasana menjadi sedih karena mengingatkan pada berbagai pengorbanan seorang Ibu kepada anak-anaknya. Padahal ibu dengan ikhlas melahirkan menyusui. Nah bila kamu ditunjuk untuk pidato di sekolah tentang orang tua ini adalah tempat yang tepat. Teks pidato bhs indonesia berbakti kepada orang tua.
Di bawah ini adalah contoh teks pidato singkat Bahasa Inggris tentang ibu. Contoh pidato ini utamanya bisa disampaikan di hari ibu atau dalam lomba pidato bertemakan ibu atau orangtua. Semoga contoh pidato ini bisa membantu Anda untuk menyusun teks pidato Anda sendiri dengan topik serupa. Good morning, everyone. I would like to thank you all for presenting here. It is such an honor to be standing here in front of you today on this very occasion talking about mother. First of all, let us express our gratitude toward the Almighty who has given us His endless blessing and grace so that we all can gather here in this sunny morning in good condition and health. Ladies and gentlemen, what first comes to mind when you heard the word love, care, kindness, and affectionate? For me, the answer would be a mother because those words are associated with my mother. My mother is the most loving and caring person I know. Actually, there is no word that can perfectly describe this beautiful human being who is my mother. Mothers are amazing persons. They take care of their children dearly. Mothers keep us protected no matter what even if it means to sacrifice themselves. Their love is priceless. There is nothing in this world that can compare to their love. Let us imagine the struggle and the pain that they have been through just to raise their children. Starting from the pregnancy, they have to carry their children in their wombs for nine months. Then, they risk their lives just to deliver their children safely to this world. After they deliver the children, they have to raise and nurture them to be decent persons that can give positive impacts to the world. Ladies and gentlemen, I am very lucky to have my mother who loves me so much. There are many people who do not have a mother or have a mother who does not act like one. If you are as lucky as I am, do not forget to repay the love of your mother by loving her back. We can express our love to our mothers by helping her doing her works. We can also love her by being a good kid who stays out of troubles. Let us also ask God to always keep her safe. Ladies and gentlemen, mothers are really special persons God created for us. Mothers are children’s protector, teacher, first friend, and first love. To end my speech, I would like to quote a saying by Prophet Muhammad, “heaven lies under the feet of your mother.” We should always love and be kind to our mother. Thank you so much for your attention. Terjemahan Selamat pagi, hadirin sekalian. Saya ingin menyampaikan terima kasih atas kehadiran Anda semua di sini. Merupakan kehormatan bagi saya untuk berdiri di hadapan Anda semua di acara ini untuk berpidato tentang ibu. Pertama-tama, mati kita ucapkan rasa syukur kita kepada Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kita berkah dan rahmat yang tiada akhir sehingga kita semua bisa berkumpul di pagi yang cerah ini dalam kondisi sehat walafiat. Hadirin sekalian, apa yang pertama terlintas dalam pikiran saat Anda mendengar kata cinta, kepedulian, kebaikan, dan kasih sayang? Bagi saya, jawabannya adalah ibu karena kata-kata tersebut berkaitan dengan ibu saya. Ibu saya adalah orang yang paling penuh kasih dan perhatian. Sebenarnya, tidak ada satu katapun yang dapat dengan sempurna mendeskripsikan ibu saya yang cantik ini. Ibu adalah orang yang luar biasa. Mereka sangat memperhatikan anak-anak mereka. Ibu melindungi kita tidak peduli jikapun itu harus mengorbankan diri mereka. Cinta mereka sangat berharga. Tidak ada satu hal pun di dunia ini yang dapat dibandingkan dengan cinta mereka. Mari kita bayangkan perjuangan dan rasa sakit yang harus mereka lalui hanya untuk membesarkan anak-anak mereka. Dimulai dari hamil, mereka harus mengandung anak mereka dalam rahim mereka selama sembilan bulan. Kemudian, mereka mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk melahirkan anak mereka ke dunia ini dengan selamat. Setelah mereka melahirkan anak mereka, mereka harus membesarkan dan mengasuh anak-anak mereka untuk menjadi orang baik yang bisa memberikan efek positif untuk dunia. Hadirin sekalian, saya sangat beruntung mempunyai ibu yang sangat menyayangi saya. Ada banyak orang yang tidak memiliki ibu atau memiliki ibu yang tidak bersikap seperti ibu. Apabila Anda seberuntung saya, jangan lupa untuk membayar cinta ibu Anda dengan mencintainya kembali. Kita bisa mengungkapkan cinta kita kepada ibu kita dengan membantunya mengerjakan pekerjaannya. Kita juga bisa membantunya dengan cara menjadi anak baik yang jauh dari masalah. Mari kita meminta Tuhan untuk selalu melindunginya juga. Hadirin sekalian, ibu adalah orang yang sangat spesial yang Tuhan ciptakan untuk kita. Ibu adalah pelindung, guru, teman pertama, dan cinta pertama anak-anaknya. Untuk mengakhiri pidato saya, saya ingin mengutip perkataan Nabi Muhammad, “surga ada di telapak kaki ibu.” Kita harus selalu mencintai dan berbuat baik kepada ibu kita. Terima kasih atas perhatian Anda.
UmTuXU. wa60wzehjn.pages.dev/654wa60wzehjn.pages.dev/163wa60wzehjn.pages.dev/584wa60wzehjn.pages.dev/877wa60wzehjn.pages.dev/777wa60wzehjn.pages.dev/561wa60wzehjn.pages.dev/83wa60wzehjn.pages.dev/786wa60wzehjn.pages.dev/496
pidato tentang pengorbanan seorang ibu