Dalam permainan bulu tangkis atau badminton, ada situasi menyerang dan bertahan.Untuk menghadapi situasi tersebut, pemilihan raket menjadi faktor penting. Mengutip situs web HL Badminton, raket adalah salah satu alat dalam permainan bulu tangkis yang bersifat individual seperti pemain.. Itu artinya, sebuah raket yang bagus bagi satu pemain belum tentu bagus ketika digunakan oleh
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Copyright© 2020; Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Metode Permainan Dalam Meningkatkan Pemahaman Firman Tuhan Serli, Hengki Wijaya Metode Permainan Dalam Meningkatkan Pemahaman Firman Tuhan Pada Remaja GKII Okahapi Sumba Timur Serli1 Hengki Wijaya2* 1 Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Jaffray Makassar 2 Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Jaffray Makassar * Penulis Korespondensi hengkilily1988 Received 24 03 2020/ Revised 20 05 2020/ Accepted 11 06 2020 Abstrak Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode permainan dalam meningkatkan pemahanan firman Tuhan pada remaja GKII Okahapi Sumba Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah dengan menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif yaitu kajian perpustakaan, observasi langsung di lapangan, metode wawancara, peneliti mengadakan wawancara pada objek langsung dalam hal ini adalah remaja GKII Okahapi Sumba Timur untuk memperoleh jawaban yang diperlukan, angket atau kuesioner, dengan cara membagikan angket atau kuesioner. Dari pembahasan yang ada, maka penulis menarik kesimpulan bahwa hasil analisis menunjukkan bahwa X2 memengaruhi indikator Y2 yang paling besar di antara indikator yang lain, yaitu sebesar 95%. Hal ini menunjukkan bahwa metode bermain peran memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan pemahaman firman Tuhan dalam membangun persekutuan yang benar di dalam Tuhan. Penerapan bermain peran membantu anak remaja untuk dapat mengerti cara untuk membangun persekutuan yang benar di dalam Tuhan. Anak remaja dengan pemahaman yang dimiliki dapat merangkumkan makna yang diperoleh dari bermain peran. Kata-kata Kunci Metode, Permainan, Ibadah, Pemahaman, Firman Tuhan. Abstract The purpose of writing this article is to find out how the influence of the game method in increasing the comprehension of God's word on GKII East Okaapi Sumba youth. The research method used in writing this article is to use quantitative methods. Quantitative research methods, namely library studies, direct observation in the field, interview methods, researchers conducted interviews on direct objects, in this case, the teenager GKII Okahapi East Sumba to obtain the required answers, questionnaire, or questionnaire, by distributing surveys or questionnaires. From the discussion, the authors conclude that the analysis shows that X2 influences the most significant Y2 indicator among the other, which is 95%. It shows that the role-playing method has a Vol. 1, No. 1 Juni 202017-28 pISSN 2722-7553; eISSN 2722-7561 Available Online at DOI Copyright© 2020; Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen JITPAK, Volume 1, Nomor 1 Juni 202017-28 significant influence on increasing the understanding of God's word in establishing a true fellowship in God. The application of role-playing helps teenagers to understand ways to build true friendship in God. Teenagers with understanding can summarize the meaning obtained from role-playing. Keywords Method, Games, Fellowship, Understanding, The Word of God. PENDAHULUAN Berdasarkan pengamatan penulis, GKII Okahapi Sumba Timur menghadapi permasalahan dalam ibadah remaja. Dalam persekutuan, remaja yang mengikuti ibadah bisa dihitung jari. Terdapat hambatan bagi anak-anak remaja maupun pemuda dalam mengikuti ibadah di GKII Okahapi Sumba Timur. Penulis menemukan beberapa masalah berkaitan dengan situasi ini. Usia remaja-pemuda, mereka sedang berada dalam masa peralihan. Peralihan dari masa kanak-kanak ke usia remaja, dan dari usia remaja ke usia dewasa, yakni antara 12 sampai 21 tahun Singgih D. Gunarsa & Yulia Singgih D. Gunarsa, 2011, p. 203. Dalam masa tersebut, hal mendominasi perasaan yang dirasakan oleh remaja adalah rasa bosan dan tingkat kejenuhan tinggi. Apalagi jika kegiatan ibadah yang dilakukan tidak menarik menurut remaja, tidak ada hal yang mereka dapatkan dari ibadah tersebut, mereka akan lebih tertarik untuk tidak mengikuti kegiatan ibadah. Faktor lain yang dapat diketahui berkaitan dengan hasil wawancara kegiatan ibadah yang monoton, kaku, terlalu lama, tidak ada interaksi yang terjadi antar pemimpin ibadah dan remaja lain, dan kurangnya pemahaman tujuan dari ibadah yang dilakukan. Dengan demikian, hal tersebut menyebabkan sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk melakukan kegiatan lain yang dapat membuat mereka senang, dibandingkan dengan mengikuti kegiatan ibadah. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi gereja dan para pemimpin remaja dan pemuda. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pihak gereja untuk menindaklanjuti hal tersebut adalah dengan membuat jenis kegiatan ibadah bervariasi. Ibadah bervariasi yang dimaksudkan adalah ibadah yang berbeda dari ibadah yang sebelumnya. Dengan tujuan untuk menarik minat mereka mengikuti kegiatan ibadah. Berminat berarti suatu keadaan di mana seseorang tertarik atau suka terhadap sesuatu. Baik itu pekerjaan, tugas, kegiatan, dan lainnya. Hal yang sama diungkapkan oleh Slameto bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan Nurhasanah & Sobandi, 2016, p. 137. Perlu diketahui bahwa tidak semua anak memiliki minat yang sama. Ada anak yang memiliki minat tinggi, tetapi ada juga yang rendah Supardi, et al., 2015, p. 73. Sehingga ketika ibadah yang Copyright© 2020; Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Metode Permainan Dalam Meningkatkan Pemahaman Firman Tuhan Serli, Hengki Wijaya berlangsung tidak sesuai dengan harapan remaja, banyak di antaranya justru memilih untuk tidak mengikuti kegiatan ibadah, dan pergi ke tempat lain yang dapat membuatnya senang. Salah satu strategi yang perlu dilakukan agar kegiatan ibadah tidak monoton dan kaku adalah dengan menambah metode permainan atau games dalam ibadah. Thomas Edison mendefinisikan metode permainan sebagai suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk permainan Edison, 2017, p. 133. Permainan yang dimaksud dapat berupa tebak kata, memperagakan tokoh, mencari teman, menghafal ayat, sambung kata, dan masih banyak lainnya. Tujuan dari metode ini adalah untuk melibatkan remaja dalam kegiatan ibadah. Dengan harapan untuk menghindari suasana ibadah yang monoton dan kaku. Menurut pakar psikologi, permainan adalah suatu metode yang sesuai untuk belajar keterampilan sosial karena permainan dapat menciptakan suasana yang santai dan menyenangkan Gibasa et al., 2010, p. 1. Hal tersebut menjadi kebutuhan bagi anak remaja saat ini. Anak remaja tidak hanya sekadar bermain, tetapi ada manfaat yang dapat diperoleh dalam permainan tersebut. Manfaat yang dapat diperoleh dari sebuah permainan adalah sebuah kejujuran, menambah pengetahuan tentang sesuatu, bekerja sama, aktif, fokus, konsentrasi dan untuk memberikan pemahaman terhadap makna dari sebuah permainan. Dalam sebuah permainan, aktivitas fisik, kognitif, afeksi, dan emosinya berkembang secara terpadu Tim Budi Pekerti, 2001, p. 22. Itu berarti bahwa, tidak hanya sekadar bermain. Tetapi memiliki manfaat yang dapat mengembangkan kemampuan remaja untuk mengetahui bahkan mampu memahami apa yang sedang mereka pelajari dalam permainan. Mampu memahami sesuatu adalah hal yang sangat penting bagi remaja. Hal ini dikarenakan seorang remaja akan rajin mengikuti kegiatan ibadah, jika mereka sebenarnya memahami apa yang sedang mereka lakukan, dan pemahaman tersebut ditunjukan melalui pengambilan kesimpulan dengan tindakan yang nyata. Dengan demikian, hal tersebut juga dapat menambah pemahaman remaja sehubungan dengan firman Tuhan yang akan disampaikan oleh pengkhotbah dalam ibadah. Memahami tidak berarti hanya sekadar tahu atau mengetahui. Tetapi lebih kepada mengerti apa yang telah dilakukan atau dipelajari. Seseorang dikatakan mampu memahami jika orang tersebut dapat menarik makna dari pesan-pesan atau petunjuk-petunjuk soal yang dihadapinya Baharsyah, 2017, p. 12. Itu berarti bahwa setelah mengetahui, anak remaja mengerti dan memamami apa yang sedang dilakukan dan memperoleh makna dari hal yang dilakukan. Berangkat dari masalah dan tersedianya metode permainan, penulis ingin melihat pengaruh dari metode tersebut terhadap pemahaman anak-anak remaja terhadap firman Tuhan. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh yang dapat dihasilkan melalui metode permainan terhadap tingkat pemahaman. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nikmah, metode permainan tidak hanya memberikan hasil yang positif terhadap aktivitas pembelajaran, namun juga Copyright© 2020; Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen JITPAK, Volume 1, Nomor 1 Juni 202017-28 pada hasil belajar secara khusus dalam kelas IPA Nikmah et al., 2013. Hapsari dan Wicaksono juga menemukan adanya pengaruh dari metode permainan terhadap pemahaman secara khusus dalam kelas PPKN Hapsari & Wicaksono, 2012, p. 1. Berdasarkan artikel-artikel tersebut terlihat ada pengaruh antara metode permainan terhadap pemahaman anak didik. Melalui artikel ini, penulis ingin melihat apakah terdapat pengaruh dari metode permainan terhadap pemahaman firman Tuhan anak-anak remaja di GKII Okahapi Sumba Timur. TEORI Metode Permainan Anwar memberikan pengertian tentang metode pembelajaran sebagai cara mengajar atau cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang sedang belajar Anwar, 2018, pp. 126. Strategi atau metode penyampaian materi pembelajaran diperlukan agar materi atau pokok bahasan yang disampaikan mudah dipahami oleh siswa Pradani et al., 2015, pp. 163. Seogeng dan Dewi menuliskan bahwa bermain merupakan naluri alami yang telah melekat pada diri anak sejak bayi 2015, pp. 3. Pada setiap anak, bermain itu adalah belajar, di mana dengan bermain, anak akan belajar berbagai hal tentang kehidupan sehari-hari Khobir, 2013, pp. 197;Bayoe et al., 2019. Dyan dan Saeful juga menuliskan, belajar akan lebih bermakna jika seorang anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya Rahayu, 2018, pp. 49; Agung & Astika, 2011. Metode permainan merupakan salah satu metode pembelajaran yang baik, di mana materi yang disampaikan dilakukan melalui kegiatan belajar yang menyenangkan, agar tercipta pemahaman baru bagi siswa, dan ada ketertarikan dari siswa untuk pelajaran yang diajarkan. Jenis Metode Permainan Dalam kegiatan bermain, tidak semua permainan dilakukan untuk semua kalangan usia yang sama, menggunakan metode yang sama, menggunakan cara dan bahan yang diperlukan sama, dan dapat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh seorang anak. Beberapa ahli psikologi anak, seperti Smilansky, Piaget, dan Hoorn, menyampaikan paling tidak ada tiga jenis kegiatan bermain yang dapat mendukung pembelajaran anak, yaitu bermain fungsional atau sensorimotor, bermain peran, bermain konstruktif Masnipal, 2013, pp. 63–64. Bermain Fungsional/Sensorimotor “Bermain fungsional atau sensorimotor dimaksudkan bahwa anak belajar melalui panca inderanya dan melalui hubungan fisik dengan lingkungannya” Darmadi, 2018, pp. 75–76. Artinya bahwa, dalam sebuah permainan, dibutuhkan pengenalan yang benar dengan adanya hubungan fisik dengan keadaan yang terjadi Copyright© 2020; Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Metode Permainan Dalam Meningkatkan Pemahaman Firman Tuhan Serli, Hengki Wijaya disekitar lingkungan permainan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penglihatan, pendengaran, penciuman aroma disekitar tempat bermain, dan perasaan. Kebutuhan sensorimotor anak didukung ketika anak-anak disediakan kesempatan untuk bergerak secara bebas, berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan, baik dalam dan di luar ruangan Syarbini, 2014, p. 66. Ketika seorang anak sedang bermain, kegiatan yang dilakukan tidak dibatasi hanya pada keadaan di dalam atau keadaan di luar. Tetapi, anak diberikan kebebasan yang dapat dipertanggungjawabkan oleh seorang anak itu sendiri. Bermain Peran Bermain peran disebut juga dengan main simbolis, pura-pura, fantasi, imajinasi, atau main drama Mutiah, 2015, p. 115. Bermain peran memungkinkan anak memproyeksikan dirinya ke masa depan dan menciptakan kembali masa lalu. Kualitas pengalaman bermian peran, tergantung pada beberapa faktor, seperti cukup waktu untuk bermain, ruangan yang memadai, dan adanya peralatan-peralatan yang cukup mendukung permainan yang dilakukan Syarbini, 2014, p. 66. Dengan beberapa hal tersebut, dapat menciptakan suasana yang baik untuk menunjang kegiatan bermain anak. Menurut Erikson, terdapat dua jenis bermain peran yaitu bermain peran mikro dan makro Darmadi, 2018, p. 77. Bermain peran mikro dimaksudkan bahwa anak memainkan peran dengan menggunakan alat bermain berukuran kecil, seperti orang-orangan kecil yang sedang berjual beli. Saat anak bermain peran mikro, serti bermain orang-orangan kecil, anak akan belajar untuk menghubungkan dan mengambil sudut pandang dari orang lain sesuai dengan karakter yang diperankan. Sedangkan bermain peran makro, anak yang secara langsung bermain memainkan peran tokoh Darmadi, 2018, p. 77. Peran yang dilakukan disesuaikan dengan tema, misalnya berperan sebagai dokter, perawat, ibu, ayah, anak, dan saudara dalam sebuah keluarga. Bermain Konstruktif Bermain konstruktif adalah permainan dengan menggunakan bahan-bahan material yang disusun atau dikonstruksi sesuai kreativitas anak, sehingga menjadi suatu karya 2013, p. 136. Bahan-bahan yang dimaksud dapat berupa bahan cair maupun terstruktur. Seperti cat air, krayon, batu-batu, pasir, puzzle, dedaunan, atau bahan yang disediakan oleh alam. Permainan ini, merujuk pada aktivitas dan kreatifitas seorang anak dalam membuat atau membangun sesuatu dari bahan yang disediakan. Pemahaman Firman Tuhan Manusia tidak dapat langsung memahami sesuatu secara langsung. Pemahaman tentang data yang masuk ke dalam pikiran manusia mengalami proses Copyright© 2020; Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen JITPAK, Volume 1, Nomor 1 Juni 202017-28 data yang diolah. Pikiran itu sangat dipengaruhi oleh waktu dan tempat, masyarakat dan budaya di mana kita hidup Knitter, 2008, p. 137. Pemahaman firman Tuhan terbentuk dengan penangkapan indera manusia untuk merespons sensasi yang akhirnya membentuk persepsi. Pemahaman firman Tuhan adalah interaksi manusia dengan firman Tuhan dimana firman Allah memberikan pengertian tentang kebenaran Allah Ronda, 2011, 2013. Allah berfirman melalui firman Allah kepada manusia untuk memberitahukan maksud dan kehendak-Nya. Allah sendiri melalui firman-Nya memberikan pemahaman untuk tujuan melakukan perintah-Nya dan memuliakan nama-Nya. Yesus memberikan perumpamaan, cerita, dan media untuk menjelaskan maksud-Nya untuk umat-Nya. Contohnya khotbah di bukit, uang koin, roti dan ikan, ragi. Indikator Pemahaman Dalam sebuah tingkatan pembelajaran, pemahaman memiliki kedudukan yang lebih tinggi satu tingkat dari pengetahuan. Untuk memahami sesuatu, diperlukan kemampuan untuk menangkap makna atau arti dari suatu konsep. Dalam menangkap arti dari suatu materi, dibutuhkan konsentrasi yang penuh terhadap materi tersebut. Hal tersebut, dapat dilakukan dengan memahami makna dari tiap-tiap kalimat dan mencerna maksud dan tujuan dari kalimat tersebut. Pemahaman erat kaitannya dengan inti dari sesuatu. Yang merupakan bentuk pengertian atau pemahaman yang menjadi penyebab seseorang mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan itu, tanpa harus menghubungkannya dengan bahan lain. Menurut taksonomi Bloom, pemahaman dibedakan menjadi tiga, yaitu penerjemahan translasi, penafsiran interpretasi, dan ekstrapolasi Gunawan & Palupi, 2016, p. 101. Penerjemahan Penerjemahan atau biasa disebut translasi merupakan kemampuan untuk memahami suatu ide yang dinyatakan dengan cara lain dari pada pernyataan asli yang dikenal sebelumnya Gunawan & Palupi, 2016, p. 101. Artinya, bahwa proses untuk memberi makna atau memberi pengertian dari pengetahuan yang diterima, dapat dilakukan dengan memberikan makna sesuai yang dimengerti. Ketika seseorang memperoleh informasi atau pengetahuan yang baru, akan ada perbedaan bagaimana orang tersebut memaknai hal yang diterimanya dengan orang lain. Pemahaman dibuktikan melalui ketelitian dan ketepatan untuk menginterpretasikan atau menerjemahkan satu bahasa ke bahasa lain atau satu bentuk ke bentuk yang lain Iskandar & Syahir, 2018, p. 32. Artinya, memahami sesuatu dibuktikan melalui ketelitian untuk menguraikan atau mengartikan sesuatu ke bahasa lain, atau ke bentuk yang lain. Penerjemahan dapat diartikan sebagai pengertian lain. Copyright© 2020; Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Metode Permainan Dalam Meningkatkan Pemahaman Firman Tuhan Serli, Hengki Wijaya Penafsiran Penafsiran atau biasa disebut interpretasi merupakan penjelasan atau rangkuman atas suatu komunikasi, misalnya menafsirkan berbagai data sosial yang direkam, diubah, atau disusun dalam bentuk lain seperti grafik, tabel, diagram Gunawan & Palupi, 2016, p. 101. Dengan kata lain, penafsiran berarti memberikan penjelasan secara singkat atas suatu komunikasi dengan menggunakan bahasa pribadi. Dari penjelasan singkat tersebut yang kemudian dijadikan rangkuman atas komunikasi atau informasi yang didapatkan. Penafsiran merupakan “aktivitas intelektual yang prosesnya mencerminkan penggunaan asumsi, konsep, dan paradigma” Risdiana, 2016, p. 23. Artinya bahwa, dalam proses penafsiran, ada perubahan yang terjadi. Baik itu kerangka berfikir, rancangan yang ada, dan hal-hal lain yang digunakan untuk memahami sesuatu. Ekstrapolasi Ekstrapolasi yaitu meluaskan kecenderungan melampaui datanya untuk menentukan atau mengetahui implikasi, konsekuensi, akibat, pengaruh sesuai kondisi suatu fenomena pada awalnya Iskandar & Syahir, 2018, p. 33. Seperti membuat kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang ada, dan memprediksi hal lain yang mungkin akan terjadi. Kesimpulan memberikan makna yang tersendiri bagi seseorang. Pemberian kesimpulan juga dapat dimaknai secara berbeda pada setiap orang. Dalam sebuah kesimpulan, ada implikasi dan aplikasi yang perlu diterapkan. Penerapan tersebut bertujuan sebagai pembuktian kemampuan pengertian dari apa yang telah dipelajari. Dengan demikian, memampukan seseorang untuk dapat melakukan perubahan dari yang tidak paham, menjadi dapat memberikan kesimpulan. METODE Metode peneltian kuantitatif dengan menggunakan rumus Rating Skala Sugiyono, 2014; Wijaya, 2016, pp. 80-81 untuk melihat hubungan metode permainan terhadap pemahaman firman Tuhan. Perlakuan jenis metode permainan diberikan kepada remaja jemaat GKII Okahapi. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket, observasi, dan wawancara Helaluddin & Wijaya, 2019. Hasil Rating Skala diintrepretasikan berdasarkan hasil penelitian, dan dikorelasikan dengan teori yang ada menghasilkan simpulan penelitian. Copyright© 2020; Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen JITPAK, Volume 1, Nomor 1 Juni 202017-28 HASIL DAN PEMBAHASAN Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian melalui angket yang dibagikan kepada 20 dua puluh orang anak remaja GKII Okahapi Sumba Timur sebagai objek penelitian. Dua puluh responden mengikuti metode permainan, dan aktif terlibat dan memberikan respons dengan menjawab 50 butir pernyataan yang berkaitan dengan variabel jenis metode permainan X dan variable pemahaman firman Tuhan Y. Deskriptif Analisis Data Penelitian Metode Permainan Bermain Fungsional X1 terhadap Pemahaman Firman Tuhan Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil perhitungan rating skala untuk indikator variabel X1 bermain fungsional memengaruhi indikator Y1 penerjemahan yakni sebesar 93,75%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X1 mampu memengaruhi Y1 dengan baik, sehingga pemahaman firman Tuhan pada permainan memberi harga dapat diterjemahkan secara pribadi oleh masing-masing remaja. Persentase yang menjawab sangat setuju lebih banyak dibandingkan dengan responden yang menjawab setuju. Responden yang menjawab sangat setuju dapat memaknai firman Tuhan yang disampaikan melalui permainan tersebut. Remaja dapat memberi pengertian secara pribadi mengenai pemahaman yang didapatkan. Hasil perhitungan rating skala untuk indikator variabel X1 bermain fungsional memengaruhi indikator Y2 penafsiran yakni sebesar 94,58%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X1 mampu memengaruhi Y2 dengan baik, sehingga pemahaman firman Tuhan pada permainan Simson, Delila, dan Singa dapat ditafsirkan maksudnya secara pribadi oleh masing-masing remaja. Persentase menjawab sangat setuju lebih banyak dibandingkan dengan yang setuju. Tidak ada responden yang memberi jawaban tidak setuju terhadap hubungan menafsirkan dengan permainan fungsional Simson Delila, dan Singa. Dengan demikian diketahui bahwa remaja mampu menafsirkan fungsi tokoh-tokoh Alkitab yang diperankan. Hasil perhitungan rating skala untuk indikator variabel X1 bermain fungsional memengaruhi indikator Y3 ekstrapolasi yakni sebesar 93,75%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X1 mampu memengaruhi Y3 dengan baik, sehingga pemahaman firman Tuhan dapat diterjemahkan secara pribadi oleh masing-masing remaja. Persentase menjawab sangat setuju lebih banyak dibandingkan dengan yang menjawab setuju. Ada 1 responden yang memberi jawaban tidak setuju untuk mau bekerja sama dengan orang lain, dan tidak ada responden yang memberi jawaban tidak setuju terhadap hubungan menerjemahkan dengan permainan holding hands. Narasumber yang memberi respons tidak setuju untuk berpegang tangan sampai permainan selesai mengatakan, “Ia tidak mau turut dalam menyelesaikan tantangan Copyright© 2020; Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Metode Permainan Dalam Meningkatkan Pemahaman Firman Tuhan Serli, Hengki Wijaya yang sedang dihadapi, dan tidak percaya lagi bahwa ia mampu menyelesaikan permainannya bersama dengan kelompok” Tiara Djami, Wawancara Oleh Penulis, Sumba Timur, 16 Juni 2019. Metode Permainan Bermain Peran X2 terhadap Pemahaman Firman Tuhan Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil perhitungan rating skala untuk indikator variabel X2 memengaruhi indikator Y1 yakni sebesar 94,16%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X2 mampu memengaruhi Y1 dengan baik, sehingga pemahaman firman Tuhan dapat diterjemahkan secara pribadi oleh masing-masing remaja. Hasil persentase menjawab sangat setuju lebih banyak dibandingkan dengan yang setuju, dan 0% yang memberi jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil perhitungan rating skala untuk indikator variabel X2 memengaruhi indikator Y2 yakni sebesar 95%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X2 mampu memengaruhi Y2 dengan baik, sehingga pemahaman firman Tuhan dapat diterjemahkan secara pribadi oleh masing-masing remaja. Hasil persentase menjawab sangat setuju lebih banyak dibandingkan dengan yang setuju, dan 0 persen yang memberi jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju. Salah satu responden mengatakan, bahwa “Singa dapat dikalahkan oleh Simson, tetapi Simson bisa dikalahkan oleh rayuan Delila, tetapi Delila sangat takut kepada singa. Simson gagal mengenali kelemahannya dan mengatasinya walaupun dia cukup mengenali kekuatannya. Tuhan ingin kita tidak hanya sebatas mengenali kekuatan kita, melainkan juga mengenali kelemahan kita. dan memperbaikinya bersama dengan Tuhan” Siprianus Lima Migu, Wawancara Oleh Penulis, Sumba Timur, 16 Juni 2019. Terlihat dari jawaban anak remaja bahwa, anak remaja dengan pemahaman yang dimiliki dapat merangkumkan makna yang diperoleh dari permainan simson delila singa. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil perhitungan rating skala untuk indikator variabel X2 memengaruhi indikator Y3 yakni sebesar 94,16%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X2 mampu memengaruhi Y3 dengan baik, sehingga pemahaman firman Tuhan dapat diterjemahkan secara pribadi oleh masing-masing remaja. Hasil persentase menjawab sangat setuju lebih banyak dibandingkan dengan yang setuju, dan 0% yang memberi jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju. Metode Permainan Bermain Konstruktif X3 terhadap Pemahaman Firman Tuhan Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil untuk indikator variabel X3 memengaruhi indikator Y1 yakni sebesar 93,75%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X3 mampu memengaruhi Y1 dengan baik, sehingga pemahaman firman Tuhan dapat diterjemahkan secara pribadi oleh masing-masing remaja. Persentase menjawab sangat setuju lebih banyak dibandingkan dengan yang setuju. Salah satu narasumber yang memberi respons sangat setuju mengatakan bahwa “Sebagai remaja Kristen, tentunya kita harus menjadi panutan bagi orang-orang yang ada di sekitar kita. Tidak Copyright© 2020; Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen JITPAK, Volume 1, Nomor 1 Juni 202017-28 usah terpengaruh oleh perkataan orang lain yang mungkin tidak membangun karakter yang baik dalam hidup kita. Mari menghargai anugerah yang diberikan Tuhan” Siska Asriani Tola, Wawancara Oleh Penulis, Sumba Timur, 16 Juni 2019. Dari pendapat remaja tersebut mengambarkan bahwa sebagai seorang remaja harus menjadi panutan bagi remaja yang lain, jangan mau terpengaruh dengan perkataan orang lain. Karena Tuhan sudah menciptakan manusia dengan keunikan yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil perhitungan rating skala untuk indikator variabel X3 memengaruhi indikator Y2 yakni sebesar 91, 66%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X3 mampu memengaruhi Y2 dengan baik, sehingga pemahaman firman Tuhan dapat diterjemahkan secara pribadi oleh masing-masing remaja. Hasil persentase menjawab sangat setuju lebih banyak dibandingkan dengan yang setuju, dan 2 orang yang memberi jawaban tidak setuju dan 0 responden yang memberi jawaban sangat tidak setuju. Adapun menurut responden alasan mengapa tidak setuju dengan untuk dapat mendengarkan pendapat orang lain yaitu “tidak semua orang dapat mendengarkan orang lain. Mereka sulit untuk bekerja sama dengan remaja lainnya jika mereka tidak mau mendengar pendapat dari setiap pribadi” Gita Sari Yemima Indah Kihi dan Tiara Djami, Wawancara Oleh Penulis, Sumba Timur, 16 Juni 2019. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil perhitungan rating skala untuk indikator variabel X3 memengaruhi indikator Y3 yakni sebesar 94,16%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X3 mampu memengaruhi Y3 dengan baik, sehingga pemahaman firman Tuhan dapat diterjemahkan secara pribadi oleh masing-masing remaja. Hasil persentase menjawab sangat setuju lebih banyak dibandingkan dengan yang setuju, dan 0 persen yang memberi jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju. Salah satu responden sangat setuju memberikan respons, bahwa “berpegangan tangan sampai permainan selesai, berarti memiliki keinginan bersama dengan remaja lain untuk bersatu hati dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Berpegang tangan dengan orang lain, itu sama halnya dengan memegang tangan Tuhan dalam hidup” Nona Bunga, Wawancara Oleh Penulis, Sumba Timur, 16 Juni 2019. Remaja menyadari bahwa ada keinginan bersama untuk mau menghadapi dan menyelesaikan tantangan bersama. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa X2 memengaruhi indikator Y2 yang paling besar di antara indikator yang lain, yaitu sebesar 95%. Hal ini menunjukkan bahwa metode bermain peran memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan pemahaman penafsiran firman Tuhan. Penggunaan metode permainan dalam kegiatan ibadah dapat meningkatkan pemahaman firman Tuhan pada remaja GKII Okahapi Sumba Timur. Penerapan bermain peran membantu anak remaja untuk dapat mengerti cara untuk membangun persekutuan yang benar di dalam Tuhan. Copyright© 2020; Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Metode Permainan Dalam Meningkatkan Pemahaman Firman Tuhan Serli, Hengki Wijaya Remaja dengan pemahaman yang dimiliki dapat merangkumkan makna yang diperoleh dari bermain peran. Hal tersebut menjadikan remaja mau mendengarkan perkataan orang lain, mau bekerja sama, dan mau belajar rendah hati. Metode permainan membatu remaja untuk menerjemahkan maksud dengan perkataannya sendiri, menafsirkan makna firman Tuhan, dan mengkontruksi kembali makna firman Tuhan untuk disampaikan kembali kepada orang lain. KEPUSTAKAAN Anwar, M. 2018. Menjadi Guru Profesional. Prenada Media. Agung, I., & Astika, M. 2011. Penerapan Metode Mengajar Yesus Menurut Injil Sinoptik Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen Di SMA Gamaliel Makassar. Jurnal Jaffray, 92, 147–171. Baharsyah, M. I. 2017. Peningkatan pemahaman karakter tokoh pewayangan punakawan bahasa jawa dengan menggunaka media wayang dua dimensi pada siswa kelas V MI Miftahul Ulum Kraton Krian Sidoarjo [Undergraduate, UIN Sunan Ampel Surabaya]. Bayoe, Y. V., Kouwagam, M. L., & Tanyit, P. 2019. Metode Pembelajaran Melalui Film Superbook dan Minat Belajar Firman Tuhan Pada Anak Usia 6-8 Tahun. Jurnal Jaffray, 171, 141–156. D. Gunarsa, S., & Singgih D. Gunarsa, Y. 2011. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. BPK Gunung Mulia. Darmadi. 2018. Asyiknya Belajar Sambil Bermain. Guepedia. Edison, T. 2017. 52 Metode Mengajar Mengangkat Harkat dan Martabat Pendidik Menjadi Berwibawa dan Terhormat. Kalam Hidup. Gibasa, T., Zaman, S., & R. Helmi, D. 2010. Games Kreatif Pilihan untuk Meningkatan Potensi Diri dan Kelompok. GagasMedia. Gunawan, I., & Palupi, A. R. 2016. Taksonomi Bloom – Revisi Ranah Kognitif Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Penilaian. Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran, 202. Hapsari, D., & Wicaksono, V. D. 2012. Pengaruh Metode Permainan Bingo Terhadap Motivasi Dan Pemahaman Materi PPKN Kelas IV SDN Sumokembangsri Sidoarjo. JPGSD, 0101, 1–11. Helaluddin, H., & Wijaya, H. 2019. Analisis Data Kualitatif Sebuah Tinjauan Teori & Praktik. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar. Iskandar, S., & Syahir, M. 2018. Filsafat Pendidikan Vokasi. Deepublish. Masnipal. 2013. Siap Menjadi Guru & Pengelola PAUD Profesional. Elex Media Komputindo. Migu, S. L. 2019, June 16. Alasan Sangat Setuju [Personal communication]. Copyright© 2020; Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen JITPAK, Volume 1, Nomor 1 Juni 202017-28 Mutiah, D. 2015. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Prenada Media Group. Nikmah, S., Kartono, & Halidjah, S. 2013. Penggunaan Metode Permainan Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 11 Sungai Melayu Rayak. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 23. Nurhasanah, S., & Sobandi, A. 2016. Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 11, 135–142. Risdiana, Y. 2016. Penafsiran Kontrak Komersial Antara Teks Dan Konteks. Inboeku Media Ilmu. Ronda, D. 2011. Leadership Wisdom. Kalam Hidup. Ronda, D. 2013. Dasar Teologi yang Teguh Panduan Teologi Sistematika Di Perguruan Tinggi. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Supardi, Leonard, L., Suhendri, H., & Rismurdiyati, R. 2015. Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika. Formatif Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 21. Syarbini, A. 2014. Model Pendidikan Karakter Dalam Keluarga. Elex Media Komputindo. Tim Budi Pekerti. Terbang Dgn Dua Sayap. Grasindo. Wijaya, H. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan Teologi. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar. Yurika Vitri BayoeMeily Lunanta KouwagamParel TanyitTujuan penulisan ini ialah untuk mengkaji metode pembelajaran melalui film Superbook dan minat belajar firman Tuhan pada anak usia 6-8 tahun. Metode yang dipakai ialah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan studi kepustakaan dan penelitian lapangan berupa observasi dan wawancara kepada anak usia 6-8 tahun. Kriteria anak yang berminat jika anak senang untuk belajar, tertarik untuk belajar, terlibat aktif di dalam pelajaran maupun memberikan perhatian saat proses pembelajaran dengan tetap berkonsentrasi. Hasil observasi menunjukkan minat belajar firman Tuhan pada anak usia 6-8 tahun untuk belajar nilai-nilai Alkitab, dan dapat bertumbuh di dalam Tuhan melalui media film. Hengki WijayaMetodologi penelitian Pendidikan teologi ditujukan untuk mahasiswa dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Salah satu bagiannya memuat tentang plagiarism dalam Leonard LeonardHuri SuhendriRismurdiyatip>The research objective is to obtain an appropriate media and learning physics can help understanding the basic concepts in physics learning, especially for the completion of a straight motion of matter in the junior class VII. The study design used in this study is a 2x2 factorial design with three variables, namely instructional media, interest in student learning, and learning outcomes Physics. The samples obtained through the Multi Stage Sampling, each 13 person for 4 classes, so that individual large sample size of 52 students. Data analysis using ANOVA of two lines techniques, and first performed a descriptive statistical analysis and test analysis requirements. The results showed that 1 there is the differences of learning outcomes of students who were taught physics learning media fascination with physics and conventional instructional media, 2 there is the differences of learning outcomes of students who are interested in studying physics of high and low learning interest, and 3 there is an interaction effect of learning media and interest in learning the results of learning Physics. Keywords instructional media, interest in learning, learning outcomes, physics, pesona fisika The Cognitive domain of Bloom’s taxonomy often serves as a framework for categorizing objectives of education, designing tests, and designing curricula. The taxonomy in order covers 1 knowledge, 2 comprehension, 3 application, 4 analysis, 5 synthesis, and 6 evaluation. The order has been made use more than fifty years as the basis for education objectives, designing tests and curricula. Revision on the taxonomy is done by changing noun in the taxonomy into verb in the revised taxonomy. This is in order to meet education objectives. Such objectives indicate that students will be able to do something verb by using something noun. Revision by Kratwohl and Anderson resulting the taxonomy 1 remember, 2 understand, 3 apply, 4 analyze, 5 evaluate, and 6 create.
Seharusnyasaya menggunakan kompas, bukannya mengandalkan kepekaan saya sendiri untuk menemukan arah. Tiba-tiba terbersitlah Amsal 3:5 dalam benak saya, "Janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri." Tanpa Tuhan yang memimpin Anda menerobos kabut kehidupan, dan tanpa firman-Nya sebagai kompas, Anda hanya akan berputar-putar tanpa tujuan.
Dalam kehidupan kita sebagai manusia tentu ada saatnya dimana kita merasa hidup ini berat dan penuh tekanan. Apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini. Masalah seseorang dengan orang yang lain tentu berbeda-beda, namun tahukah kita bahwa kita akan mencapai satu titik yang sama dimana tidak ada lagi yang bisa kita andalkan selain Tuhan. Tidak ada yang mengasihi kita seperti Tuhan mengasihi saat seperti itulah orang akan mulai mencari Tuhan dan berserah kepada Tuhan. Ketika jalan terasa buntu, barulah orang teringat akan Tuhan dan meminta pertolongan. Apakah sikap seperti ini yang dimaksud mengandalkan Tuhan?Dalam Yeremia 177-8 dikatakan bahwa orang yang mengandalkan Tuhan itu seperti pohon yang ditanam ditepi aliran air, yang daunnya tetap hijau dimusim kering. Bahkan tetap bisa menghasilkan buah dimasa tahun kering 177-8 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan membaca ayat tersebut, seringkali yang diingat seseorang adalah tentang berkatnya, dimana orang yang mengandalkan Tuhan akan diberkati. Hal tersebut memang tidak salah, karena Firman Tuhan memang berkata demikian. Namun yang seringkali keliru adalah pemahaman atau pengertian mengenai mengandalkan Tuhan. Orang berpikir bahwa mengandalkan Tuhan adalah sikap ketika mengalami kesulitan hidup yang sudah tidak bisa kita atasi sendiri, barulah kita datang dan meminta pertolongan Tuhan. Namun pengertian mengandalkan Tuhan tidaklah lebih memahami apa itu mengandalkan Tuhan, maka kita perlu membandingkan dengan Yeremia 177-8 terjemahan bahasa Inggris New English TranslationJeremiah 177-8 NET My blessing is on those people who trust in me, who put their confidence in me. They will be like a tree planted near a stream whose roots spread out toward the water. It has nothing to fear when the heat comes. Its leaves are always green. It has no need to be concerned in a year of drought. It does not stop bearing bila diterjemahkan menjadiYeremia 177-8 NET Berkat-Ku ada atas orang-orang yang percaya kepada-Ku, yang menaruh kepercayaannya kepada-Ku. Mereka akan seperti pohon yang ditanam di dekat aliran air yang akarnya menjalar ke air. Tidak ada yang perlu ditakuti ketika panas datang. Daunnya selalu hijau. Tidak perlu khawatir di tahun kekeringan. Itu tidak berhenti menghasilkan ayat tersebut kita dapat memahami bahwa mengandalkan Tuhan itu diartikan sebagai percaya dan menaruh kepercayaan kepada Tuhan serta berakar di dalam Tuhan Berarti Percaya dan MempercayakanDalam terjemahan bahasa Indonesia diartikan sebagai orang yang mengandalkan Tuhan, tetapi dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai orang-orang yang percaya dan menaruh kepercayaan kepada Tuhan. Dari sini kita dapat belajar bahwa ternyata, pengertian mengandalkan Tuhan bukan hanya ketika kita terjepit kemudian mencari Tuhan. Namun mengandalkan Tuhan adalah bagaimana dalam seluruh kehidupan kita percaya dan mempercayakan hidup kita kepada apa beda percaya dan mempercayakan?Percaya adalah sikap hati kita yang yakin bahwa Tuhan sanggup menolong dan menyelamatkan, sedangkan mempercayakan adalah tindakan kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan karena kita percaya. Analogi sederhananya misalkan saja seperti ini. Ketika kita akan membuat KTP atau Akta Lahir kita percaya bahwa perangkat desa seperti Ketua RT atau Kader desa dapat membantu kita mengurusnya karena itu memang bagian dari pekerjaan mereka. Tetapi kita bisa saja tidak mempercayakan hal tersebut kepada mereka. Kita bisa saja mengurus sendiri ke dinas kependudukan. Sekalipun kita percaya, namun kita dapat memilih mau mempercayakan atau tidak. Demikian pula hubungan kita dengan Tuhan. Sebagai manusia tentu kita percaya bahwa Tuhan itu mahakuasa dan sanggup menolong kita menghadapi persoalan kehidupan, tetapi belum tentu kita mempercayakan hidup kita kepada Tuhan. Bisa jadi kita memilih untuk menghadapinya sendiri. Baru setelah jalan buntu, kita minta sebab itulah, mengandalkan Tuhan diartikan bukan hanya sekedar percaya, namun juga mempercayakan hidup kita kepada Tuhan. Bagaimana dengan hidup kita? Sudahkah kita mengandalkan Tuhan dalam pengertian yang seperti itu? Atau selama ini kita hanya percaya dalam hati namun tidak pernah mau mempercayakan hidup kita kepada Tuhan?Mengandalkan Tuhan Berarti Bergerak AktifMengadalkan Tuhan bukan sikap yang pasif dimana kita menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan kemudian kita berdiam diri berharap semua dapat diselesaikan. Mengandalkan Tuhan merupakan tindakan aktif dengan melakukan bagian kita dengan sikap hati yang percaya bahwa Tuhan pasti menolong kita dalam menghadapi segala Yeremia 178 tadi dikatakan bahwa orang yang mengandalkan Tuhan itu seumpama pohon yang ditanam ditepi air dan merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air. Pohon itu daunnya tetap hijau bahkan tetap menghasilkan buah dalam tahun kering ini bisa digambarkan seperti bila kita pergi ke suatu hutan atau daerah dimana ada banyak pohon. Di daerah tersebut sedang musim kering dan hampir semua pohon kering dan layu, serta tidak sedikit pula yang akhirnya mati. Namun diantara pohon-pohon kering tersebut ada pohon yang berbeda dengan keadaan banyak pohon yang lain. Pohon itu tetap hijau daunnya bahkan berbuah. Demikanlah digambarkan orang yang mengandalkan yang membuat pohon itu tetap hijau dan berbuah?Dijelaskan disana bahwa yang membuat pohon itu tetap hijau daunnya dan berbuah adalah karena pohon tersebut merambatkan atau menjalarkan akarnya sampai ke air. Akar pohon ini kuat menembus tanah mencari air sebagai sumber kehidupan. Inilah rahasianya mengapa pohon tersebut dapat bertahan dalam tahun kering. Hal tersebut menjadi penggambaran bagi kita bahwa mengandalkan Tuhan itu bukan sikap yang instan. Mengandalkan Tuhan tidaklah sama dengan “The Power of Kepepet”, alias kalau terjepit baru lari kepada Tuhan. Mengandalkan Tuhan berawal dari membangun akar yang kuat di dalam bergerak mencari Tuhan akan membuat iman kita kuat dan terus terkoneksi dengan sumber air kehidupan. Ada hal yang perlu kita kerjakan, inilah makna mengandalkan Tuhan. Secara rohani berarti kita terus mendekat dan terkoneksi dengan Tuhan sebagai sumber air kehidupan dan secara jasmani kita terus berusaha melakukan bagian kita dalam menyelasaikan persoalan jelas bahwa mengandalkan Tuhan sama sekali bukanlah sifat yang pasif, namun merupakan sikap yang aktif. Seperti akar pohon yang akan terus bergerak mencari sumber air, karena pohon itu tahu bahwa tanpa air dia akan mati. Demikianlah hendaknya kita menyadari, bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Selamat merenungkan, tetaplah mengandalkan Tuhan dalam segala keadaan. Tuhan Yesus memberkati..
Jawaban Tentang masalah ini, Tuhan Yang Mahakuasa sudah memberi kita jawaban yang jelas. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Apabila engkau tidak mencari jalan hidup yang disediakan Kristus akhir zaman, engkau tidak akan pernah memperoleh perkenanan Yesus, dan tidak akan pernah memenuhi syarat untuk memasuki gerbang kerajaan surga, karena engkau adalah boneka dan tawanan sejarah.
Thu - Nov 05, 2020 / 7318 / Sunday School “Semoga ujian besok aku lulus! Amin,” isi doa seorang anak. Kelihatannya anak ini punya pengharapan dan optimis akan hari esok ya. Tahukah Superparents kalau ternyata pengharapan dalam Tuhan dan optimisme itu mirip tapi berbeda? Orang tua perlu mengajarkan tentang harapan yang sebenarnya dan bukan hanya angan-angan anak saja. Bulan lalu, Superparents dan Superteacher sudah mengetahui bagaimana cara untuk mengajarkan “iman” dan “trinitas” kepada anak. Kali ini kita akan kembali mengetahui poin yang tidak kalah pentingnya, yaitu “pengharapan”. Pengharapan dalam Tuhan bukanlah sekedar angan-angan atau optimisme belaka, tapi punya arti yang lebih dalam lho! Baca juga AKTIVITAS YANG BISA GURU SEKOLAH MINGGU LAKUKAN SAAT MENUNGGU IBADAH DEWASA SELESAI Pengharapan dalam Tuhan itu … Memberikan anak-anak kekuatan Kita selalu diajarkan untuk percaya diri, tapi lupa untuk mempercayakan diri kita kedalam tangan Tuhan. Ketika anak memiliki pengharapan dalam Dia, maka anak akan percaya diri dan memiliki kekuatan untuk menghadapi segala tantangan di depannya. Mengajarkan anak-anak tentang kesabaran Orang-orang sekitar anak mengajarkan mereka untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Tapi ketika anak menghadapi masalah yang kelihatannya mustahil untuk dipecahkan dan mulai putus asa, mereka harus belajar menunggu dengan sabar kepada Tuhan. Mereka tidak perlu cemas dan kuatir karena Tuhan akan memberikan jalan keluarnya. Membawa semangat Gimana rasanya kalau besok adalah hari Jumat? Wah bawaannya sudah hepi-hepi saja yak arena Sabtu dan Minggu libur, sehingga bisa bersantai. Coba ajak anak membayangkan kalau pengharapan pada Tuhan itu seperti hari libur di tengah-tengah kesibukan. Pastinya sangat sukacita dan bersemangat menjalankannya ya. “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” Roma 5 5 Baca juga CARA EFEKTIF MENDAPATKAN PERHATIAN DAN FOKUS ANAK DI KELAS SEKOLAH MINGGU Terus bagaimana cara mudah dan kreatif mengajarkan anak agar terus berpengharapan kepada Tuhan dalam hidupnya? Kegiatan anak Balita Kakak bisa bermain petak umpet dengan barang yang anak suka. Mintalah salah satu anak untuk memberikan barang kesukaannya. Kemudian kakak umpetin barang itu tapi jangan terlihat anak-anak dan kalau bisa cukup sulit untuk ditemukan. Setelah itu, mintalah mereka mencari barang yang sudah disembunyikan tadi. Jika anak mulai menyerah dan kebingungan, kakak bisa menuntun mereka dengan memberikan petunjuk lewat kata-kata sampai anak-anak mendapatkan barang itu kembali. Di akhir permainan, kakak bisa mengajak anak untuk mengucap syukur karena barangnya telah ditemukan kembali. Jelaskan bahwa si anak tidak kuatir saat barangnya di umpetin karena tahu dan percaya kepada kakak. Pasti barang tersebut akan dijaga. Sama seperti pengharapan, anak harus mempercayai Tuhan kalau Ia tahu jalan keluarnya dan memampukan mereka untuk menemukannya. Kegiatan anak SD Kakak bisa menggunakan Koran atau kertas karton untuk membuat batu loncatan’ dari satu sisi ke sisi lainnya. Kakak juga bisa menambahkan halangan kecil seperti kursi yang harus dipanjat, papan keseimbangan, atau hal lainnya. Setelah itu mintalah anak untuk menutup matanya dengan kain sehingga ia tidak bisa melihat jalannya. Mulailah bermain dengan menuntun anak tersebut sesuai batu loncatan yang sudah kakak buat. Kemudian melewati halangan-halangan yang ada juga. Di akhir permainan jelaskan bahwa seringkali kita tidak dapat melihat jalan hidup dan rintangan yang akan kita lewati. Mungkin kita “berharap” menemukan jalan keluarnya. Namun ketika kita terus berpengharapan dan menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, Ia akan mengarahkan perjalanan hidup kita. Contasia Christie Content Writer FirmanTuhan berkata dengan tegas dalam 1 Tim. 4:7 (AMP): "Tolaklah dan hindari segala macam legenda-legenda, kisah-kisah yang bukan dari Tuhan yang mencemari dan yang tidak murni, dongeng-dongeng nenek moyang, mitologi-mitologi yang bodoh. Ekspresikan ketidaksetujuanmu akan semua itu. ANDALKAN TUHAN DALAM HIDUPMU Oeh Mayora Semester lV SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IMANUEL NUSANTARA STTIN Setiap orang masing-masing menginginkan sebuah keberhasilan dalam kehidupan mereka, tetapi banyak mereka tidak mau berjuang untuk mencapai keberhasilan mereka sehingga mereka tidak pernah berhasil, namun sebagian dari mereka ada yang mau berjuang dan berhasil tetapi keberhasilan mereka itu mereka sombongkan dalam kehidupan mereka, mereka lupa bahwa keberhasilan yang mereka dapatkan itu adalah dari Tuhan. Sebagai manusia biasa kita sering melupakan Tuhan dalam setiap apapun yang kita lakukan, terkadang kita egois merasa diri kita hebat sehingga kita hanya mengandalkan kemampuan kita sendiri sedangkan di dalam Yeremia dikatakan Yeremia 177 “ Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya kepada TUHAN”, Dalam ayat ini sudah jelas sekali bahwa kita harus mengandalkan Tuhan dan harus berharap sepenuhnya kepada Dia. Yeremia 177 Firman Tuhan ini sangat luar biasa dalam kehidupan kita, kenapa? Karna di dalam ayat itu Tuhan telah berjanji kepada kita bahwa ORANG YANG MENGANDALKAN Tuhan dan YANG MENARUH HARAPANNYA hanya kepada Tuhan dalam segala Aspek dalam kehidupannya akan DIBERKATI oleh Tuhan. Perlu kita ketahui, jika kita mempercayai sepenuhnya kehidupan kita dan selalu berharap penuh kepada Tuhan, maka janji Tuhan ini terjadi dan digenapi, dan ada beberapa poing yang saya lotarkan dalam Artikel ini tentang “MENGANDALKAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN KITA” Yeremia 177 yaitu Mengandalkan tuhan Mengandalkan Tuhan berarti kita merasa diri kita tidak bisa tanpa Tuhan dan itu sangat benar, perlu kita ketahui bahwa Tuhan itu adalah sumber kehidupan kita oleh sebab itu kita harus mengandalkan Tuhan dalam hidup kita, karna tanpa mengandalkan Tuhan maka kita tidak akan pernah merasa bersyukur dan tidak akan pernah berhasil dalam tujuan hidup kita. Berharap penuh kepada Tuhan Jika kita berharap penuh kepada Tuhan maka harapan itu tidak akan sia-sia, namun sebaliknya jika kita tidak berharap kepada Tuhan maka kita akan selalu merasakan penderitaan dalam hidup kita. Seperti ada yang mengatakan “Berharaplah kepada Tuhan dan jangan berharap kepada Manusia”. Harapan adalah suatu keinginan terhadap sesuatu yang belum terjadi dan akan menjadi kenyataan bila kita bertekun tiada henti untuk memohon kepada Tuhan. Semakin kita hanya mengandalkan Tuhan, menaruh harapan kita kepada Tuhan dan hati kita tidak menjauh daripada Tuhan, maka makin besar Anugerah dan janji-janji Tuhan akan selalu terjadi dalam hidupmu. Dari ayat ini marilah kita mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan kepadanya, dan kita harus percaya bahwa rancangan Tuhan itu sangat luar biasa. Jangan pernah takut untuk gagal melakukan segala sesuatu, percayalah ketika kita selalu pecaya dengan janji Tuhan maka kita akan berhasil. Perlu kita ketahui di dalam Yeremia 175 “ Beginilah firman Tuhan “ terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”, ayat ini sangat jelas sekali kepada kita dan sangat menegeur kita bahwa orang yang mengandalkan manusia dan menaruh harapannya sepenuhnya kepada manusia maka kita akan terkutuk. Dan kita harus mendekatkan hati kita pada Tuhan karena jika hati kita diisi dengan kebencian, rasa sakit hati, dendam, maka jika kita pendam akan mempengaruhi kesehatan kita dan bisa juga mengakibatkan kita meninggal. Maka dari itu kita harus mengandalkan Tuhan dan berharap kepada Tuhan dan hati kita harus kita isi dengan kebenaran, kasih dan firman Tuhan. Dari ayat ini marilah kita mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan kita kepada Tuhan dan jika hati kita tidak menjauh daripada Tuhan, maka makin besar Anugerah dan janji-janji Tuhan akan selalu terjadi dalam hidup kita. Refrensi ALKITAB Post Views Permainankasti adalah permainan yang mengandalkan kerjasama dan kekompakan pemain di dalam satu regu. Semoga membantu. jadikan terbaik! Jawaban #2 untuk Pertanyaan: jelaskan tentang permainan bola kasti Permainan bola kasti adalah olahraga bola kecil yang dimainkan secara beregu. Permainan bola kasti dimainkan dengan cara memukul bola sekuat Fri - Dec 31, 2021 / 9348 / Daily Devotional Guru sekolah minggu bisa memakai panduan guru ini sebagai sarana untuk mengajar anak saat mereka mengikuti sekolah minggu online Superbook di Youtube Channel Superbook Indonesia. Pelajaran tanggal 2 Januari 2022 nanti, anak bisa belajar untuk memulai tahun dengan selalu mengandalkan Tuhan. Yuk lihat sekolah minggu online Superbooknya disini Kakak bisa download materinya disini Download PDF Contasia Christie Content Writer Share Tags Superbook sekolah minggu gereja guru sekolah minggu bahan mengajar materi mengajar materi sekolah minggu anak Leave a Comment SERPONGSetelah pandemi melanda selama dua tahun, akhirnya Komisi Warga Dewasa (KWD) GKJ Serpong kembali mengadakan Ibadah Padang sekaligus Funday secara onsite di Pelita Desa, Ciseeng pada Sabtu, (30/7). Sekitar 190 lebih jemaat ikut berpartisipasi memeriahkan acara yang mengangkat tema UBUNTU: "I am, because you are". Pada pukul 7 pagi, kegiatan diawali dengan Kebaktian Padang oleh tiga Mon - Mar 22, 2021 / 5850 / Siapa yang kalau makan atau mau bobo masih suka lupa berdoa? Nah, kemarin Minggu, 21 Maret 2021, Kak Daniel yang datang pagi-pagi benar merasa tertegur banget sama salah satu tokoh Alkitab yang tidak pernah lupa berdoa lho! Jadi saking buru-burunya karena kelaparan, kak Daniel langsung memakan bekal sarapannya. Eh kelupaan berdoa deh. Kalau adik-adik juga masih suka lupa berdoa, yuk kita lihat sekolah minggu online Superbook kemarin di Youtube Channnel Superbook Indonesia. Kita bisa belajar dari kisah Daniel yang rajin berdoa. Ia juga selalu mengandalkan Tuhan dalam segala pengambilan keputusan dan kehidupannya. Maka itu ia sangat dipercaya oleh raja. Baca juga DICIPTAKAN TUHAN KARENA TUJUAN HIDUP YANG LUAR BIASA! Namun sayang, ada orang-orang yang membencinya dan berusaha menjatuhkan dia dengan cara menggiring raja untuk membuat keputusan agar semua orang menyembah raja. Daniel yang taat kepada Tuhan tentunya hanya mau menyembah Tuhan sebagai Allah yang hidup. Karena keputusan itulah, Daniel dihukum dan dimasukkan ke dalam gua singa. Saat itulah kemuliaan dan perlindungan Tuhan dinyatakan dalamnya. Daniel tetap aman karena Allah mengatupkan mulut para singa-singa itu. Allah menyelamatkan Daniel dan raja melihat bukti kebesaran Tuhan! Keren banget kan!?! Baca juga MENGENAL BAHASA KASIH ANAK AGAR BISA BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF DI SEKOLAH MINGGU Melalui sekolah minggu kali ini, anak-anak bisa belajar bahwa Tuhan Yesus selalu rindu dekat dengan kita sebagai anak-anak-Nya. Caranya bagaimana? Yaitu melalui doa. Poin yang kedua, Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa. Ia selalu mendengar semua doa-doa kita. Dan poin yang ketiga, kita selalu membutuhkan Tuhan dan doalah sumber kekuatan kita. Karena melalui doa, Tuhan menguatkan kita dan kita bisa berkomunikasi dengan-Nya. Mau tahu secara lengkap keseruan sekolah minggu kemarin, yuk kita lihat videonya berikut ini VIDEO Sekolah Minggu Online di Youtube Superbook Indonesia selalu tayang setiap hari Minggu jam WIB. Mari dukung terus pelayanan Superbook terus, agar semakin banyak anak-anak yang mengasihi Tuhan, mencintai firman Tuhan, dan menjadi berkat untuk sesamanya! Kiranya pandemi Covid-19 ini cepat berlalu, agar anak-anak bisa berkegiatan normal kembali. Tuhan memberkati. YA, SAYA DUKUNG! Contasia Christie Content Writer Renunganharian Youth, Jumat 25 Juni 2021 1 Timotius 6:11-12, Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Rekan-rekan dalam
Published January 23, 2020 Use this Bible game with elementary-aged kids or preteens to help them learn the importance of not getting tangled up in sin. Have kids stand in a circle with their arms stretched out in front of them. With all of the hands in the middle, have kids move toward the center of the circle and grab two other hands in the center not a person next to them. Instruct kids to hold hands tightly as they move the circle outward again. They’ll be in one big knot. Say Now that you’re all tangled up, I want you to untie yourselves. Here’s the catch—you can’t let go of anyone’s hand, you must stay connected, and you can’t talk to each other. Have kids try to untangle themselves until you sense their frustration. Then stop the game and ask What was easy or difficult about this activity? Say When we don’t talk to one another, we get tied up in knots. In the same way, when we don’t talk to God and confess our sins, we end up in bigger knots. Let’s try this activity again. This time, you can talk to each other as you work to untangle yourselves, but you still have to stay connected. Repeat the game until kids are untangled. Then ask What made it easier to untangle yourselves the second time? Read 1 John 19. Say We can get tangled up in our sin and guilt if we don’t tell God we’re sorry. If we tell God our sins and ask him to forgive us, he forgives us and cleanses us. Courtney Wilson Vancouver, Washington Looking for more ministry games? Check out these ideas! © Group Publishing, Inc. All rights reserved. No unauthorized use or duplication permitted.
oodR.
  • wa60wzehjn.pages.dev/223
  • wa60wzehjn.pages.dev/44
  • wa60wzehjn.pages.dev/288
  • wa60wzehjn.pages.dev/918
  • wa60wzehjn.pages.dev/251
  • wa60wzehjn.pages.dev/520
  • wa60wzehjn.pages.dev/816
  • wa60wzehjn.pages.dev/650
  • wa60wzehjn.pages.dev/676
  • permainan tentang mengandalkan tuhan